
Peran Procalcitonin sebagai Penanda Inflamasi Sistemik pada Sepsis
Author(s) -
Dana Dharaniyadewi,
Lie Khie Chen,
Suhendro Suwarto
Publication year - 2017
Publication title -
jurnal penyakit dalam indonesia/jurnal penyakit dalam indonesia
Language(s) - Slovenian
Resource type - Journals
eISSN - 2549-0621
pISSN - 2406-8969
DOI - 10.7454/jpdi.v2i2.74
Subject(s) - medicine , procalcitonin , gynecology , sepsis
Terapi antibiotika awal dan tepat merupakan faktor yang penting untuk kesintasan pasien sehingga diperlukan pemeriksaan yang cepat dan akurat untuk deteksi adanya bakteri di sirkulasi. PCT merupakan biomarker yang paling sering dipelajari dan rutin digunakan dalam praktik klinik dan rekomendasi saat ini di beberapa negara. Kadar PCT serum meningkat pada sepsis. Kadar PCT normal di bawah 0,5 ng/mL dan kadar PCT > 2 ng/mL memiliki risiko tinggi untuk sepsis. PCT lebih unggul daripada CRP untuk diagnosis dan prognosis sepsis pada pasien kritis tetapi penggunaannya harus tetap diiringi dengan penilaian secara klinis. Hal ini terutama penting pada awal infeksi atau pasien dengan infeksi fokal dan pasien pembedahan. PCT mungkin lebih baik untuk menyingkirkan diagnosis sepsis daripada untuk diagnosis sepsis itu sendiri pada pasien kritis terutama jika dilakukan pemeriksaan PCT serial. Pemeriksaan PCT juga dapat digunakan untuk membantu dalam penggunaan antibiotika. Pemeriksaan PCT dapat digunakan untuk menghindari penggunaan antibiotika yang tidak diperlukan pada pasien kritis dengan gejala SIRS tanpa infeksi; walaupun demikian, emeriksaan PCT tetap harus diinterpretasikan sesuai dengan temuan klinis dan parameter laboratoris lainnya.