
Kolaborasi Tata Laksana dan Pengendalian Tuberkulosis dan Diabetes Melitus
Author(s) -
Anna Ujainah
Publication year - 2017
Publication title -
jurnal penyakit dalam indonesia/jurnal penyakit dalam indonesia
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2549-0621
pISSN - 2406-8969
DOI - 10.7454/jpdi.v2i1.58
Subject(s) - medicine , gynecology , physics
Pada akhir tahun 2014, diabetes mellitus (DM) diperkirakan menjadi contributor 15% kasus tuberkulosis (TB) di dunia. Ancaman kesehatan akibat TB potensial meningkat seiring dengan peningkatan angka penyandang DM.1,2 Pada penyandang DM, terdapat abnormalitas fungsi kemotaksis, fagositosis dan mikrobisidal neutrophil, penurunan jumlah dan gangguan fungsi fagositosis monosit, penurunan kemampuan sel blas untuk melakukan transformasi dan defek pada fungsi opsonik C3. Pada sistem pernapasan, disfungsi paru yang terjadi meliputi penurunan reaktivitas bronkus terhadap pathogen, penurunan volume paru, kapasitas difusi, terbentuknya plak mukus pada saluran napas dan penurunan respon terhadap hipoksemia. Disfungsi imunitas dan paru pada penyandang DM inilah yang turut berkontribusi pada tingginya kejadian dan buruknya luaran penyandang DM dan TB.3,4 Tidak hanya itu, angka relaps dan kematian pasien TB denganDM juga lebih tinggi dibandingkan pasien TB tanpa DM.1,2