
Peranan Gejala Klinis dan Pemeriksaan Darah Tepi dalam Diagnosis Dini Influenza pada Pasien dengan Gejala Influenza Like Illness
Author(s) -
Adityo Susilo,
Suhendro Suwarto,
Iris Rengganis,
Kuntjoro Harimurti
Publication year - 2017
Publication title -
jurnal penyakit dalam indonesia/jurnal penyakit dalam indonesia
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2549-0621
pISSN - 2406-8969
DOI - 10.7454/jpdi.v1i2.42
Subject(s) - medicine , gynecology , virology
Pendahuluan. Influenza merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus influenza. Pada manusia, influenza sering menimbulkan penyakit pernapasan akut dengan manifestasi klinis berupa influenza like illness. Penegakkan diagnosis influenza seringkali sulit oleh karena manifestasi klinis yang tidak khas. Demam disebut sebagai gejala klinis terpenting dan limfopenia didapatkan sebagai suatu temuan laboratoris yang konsisten. Usaha untuk mengetahui proporsi dan mengelaborasi gejala klinis dan pemeriksaan darah tepi sederhana diperkirakan dapat meningkatkan probabilitas diagnosis influenza.Tujuan. Mengetahui proporsi influenza serta mengevaluasi peranan gejala klinis dan pemeriksaan laboratorium sederhana pada pasien penyakit pernapasan akut dengan influenza like illness sehingga dapat digunakan sebagai faktor prediktif terhadap diagnosis influenza.Metode. Studi potong lintang berbasis diagnostic research pada pasien penyakit pernapasan akut dewasa dengan gejala influenza like illness di Puskesmas Kecamatan Pulo Gadung dan Puskesmas Kelurahan Rawamangun antara Maret hingga Juni 2011. Spesimen analisis virus menggunakan bahan apus nasofaringeal, dengan teknik analisis PCR kualitatif dan imunokromatografi antigen.Hasil. Dari 90 orang subyek penelitian didapatkan 13 orang (14,4%) terbukti terinfeksi virus influenza A melalui teknik PCR. Variabel demam menunjukkan hasil uji kemaknaan yang signifikan terhadap influenza (p 0,003) dengan prevalence ratio 6,28 (95% CI 1,476-26,759). Sensitifitas demam, batuk dan pilek terhadap influenza masing-masing adalah 85% dan negative predictive value demam sebesar 98%. Variabel determinan lainnya tidak menunjukkan hasil yang bermakna terhadap influenza pada uji kemaknaan statistik. Simpulan. Proporsi influenza pada pasien dengan gejala ILI diperoleh cukup tinggi dengan proporsi demam yang terbukti lebih tinggi pada pasien influenza. Sensitivitas demam, batuk dan pilek terhadap influenza tinggi dengan negative predictive value yang memuaskan untuk seluruh variabel determinan.