z-logo
open-access-imgOpen Access
Indeks Massa Tubuh dan Waktu Terjadinya Konversi Sputum pada Pasien Tuberkulosis Paru BTA Positif di RSUP Persahabatan Tahun 2012
Author(s) -
Tika Dwi Tama,
Asri C. Adisasmita,
Erlina Burhan
Publication year - 2016
Publication title -
jurnal epidemiologi kesehatan indonesia
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
ISSN - 2548-513X
DOI - 10.7454/epidkes.v1i1.1309
Subject(s) - medicine , gynecology
Lebih dari 50% pasien tuberkulosis memiliki indeks massa tubuh (IMT) yang rendah. Rendahnya IMT dapat memperburuk respon pengobatan dan memperbesar risiko gagal pengobatan. Studi kohort retrospektif ini dilakukan untuk mengetahui hubungan IMT dengan konversi sputum pada pasien tuberkulosis paru BTA positif. Studi dilakukan pada Desember 2013-Januari 2014 di poli paru RSUP Persahabatan dengan jumlah sampel sebanyak 120 pasien (60 pasien dengan IMT 18,5 kg/m2). Sampel diambil secara konsekutif. Probabilitas kumulatif gagal konversi pada pasien tuberkulosis paru BTA positif adalah 17% dan 9,2% pasien mengalami gagal konversi. Pasien tuberkulosis paru BTA positif dengan IMT 18,5 kg/m2 (9,3%). Pada pasien dengan IMT 1 kg. Analisis Regresi Cox menunjukkan bahwa IMT < 18,5 kg/m2 menurunkan peluang terjadinya konversi sebesar 37,8% (HR 0,622; 95% CI 0,389-0,995) setelah dikontrol kategori pengobatan, peningkatan berat badan di akhir tahap intensif, dan hasil sputum di awal pengobatan. Status gizi pasien selama pengobatan perlu ditingkatkan untuk menunjang keberhasilan pengobatan.Kata kunci: Indeks masa tubuh, konversi sputum, RSUP Persahabatan, tuberkulosis paru

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here