Abstrak. Di Indonesia, pengembangan kota baru, termasuk kota baru “mandiri” seringkali menghadapi persoalan berupa ketergantungan terhadap kota induknya.Hal ini ditandai dengan masih tingginya frekuensi pergerakan penghuni dari kota baru menuju kota induk untuk memenuhi sebagian besar kebutuhan hidupnya. Tulisan ini merupakan hasil penelitian induktif-kualitatifyangmenemukenali faktor-faktor penyebab ketergantungan Kota Harapan Indah (KHI),yang mengklaim dirinya sebagai kota baru mandiri, terhadap kota induk Jakarta dan wilayah sekitarnya. Dari hasil penelitian, ditemukan dua faktor yang menyebabkan penghuni KHI mengalami ketergantungan, yakni: 1) faktor sejarah individu dan 2) faktor kebutuhan untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Faktor sejarah individu merupakan faktor ketergantungan yang berkaitan dengan perjalanan historis atau pengalaman seorang individu mengenai aktivitas yang sedang mereka lakukan. Sedangkan faktor kebutuhan untuk meningkatkan kualitas hidup, muncul dari hasrat seseorang terhadap sesuatu, dimana kota induk dianggap sebagai tempat yang paling bisa mewujudkannya. Kedua faktor ini membuat pengembangan kota baru KHI hanya berhasil menciptakan kemandirian dari aspek fisik saja namun sulit pada aspek ekonomi dan sosial.
Kata kunci. Kota baru, ketergantungan, kota induk, Jakarta
Abstract. In Indonesia, new town development, including “self-contained” new town, often experiences problems such as dependency on its core city. This is is characterized by high frequency of new town resident’s movement into the core city to meet most of their needs. This article is a result of an inductive-qualitative research which found factors influencing the dependency of Kota Harapan Indah (KHI), which claimed itself as a self-contained new town, on the core city of Jakarta and its surrounding areas. This study found that there are two factors that caused the dependency of KHI residents, which are 1) individual life history and 2) needs to improve their quality of life. Individual history is a factor related to historical journey or individual experience about activities they are performing. Whereas the needs to improve the quality of life factor emerges from a person’s desire for something, in which the core city is perceived as capable of fulfiling the most. These two factors make KHI development can only succeed in realising self-sufficiency in the physical aspect, and not in economic and social aspects.
Keywords. New town, dependency, core city, Jakarta