
Aktivitas Antiinflamasi Ekstrak Etanol Daun Leilem (Clerodendrum minahassae) Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Yang Diinduksi Formalin
Author(s) -
Mita Sindy Tumiir,
Gideon Tiwow,
Ferdy A. Karauwan,
Reky R. Palandi
Publication year - 2021
Publication title -
biofarmasetikal tropis
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2828-6685
pISSN - 2685-3167
DOI - 10.55724/j.biofar.trop.v4i2.363
Subject(s) - traditional medicine , chemistry , medicine
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antiinflamasi dari daun Leilem (Clerodendrum minahassae) pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus), sehingga Masyarakat dapat memanfaatkan daun Leilem sebagai obat tradisional untuk mengatasi inflamasi.Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimental dengan menggunakan tikus putih sebanyak 15 ekor. Metode pengujian antiinflamasi yang digunakan adalah uji edema pada telapak kaki tikus dengan induksi formalin. Hewan uji dikelompokan menjadi 5 kelompok perlakuan yang berbeda yaitu cataflam (kalium diklofenak) sebagai kontrol positif, aquadest sebagai kontrol negatif, dan ekstrak etanol daun Leilem dengan dosis 75 mg/kg BB, 150 mg/kg BB, 300 mg/kg BB. Hewan uji diamati dan diukur tebal edemanya selama 6 jam. Hasil penelitian menunjukan % reduksi radang pada jam ke-1 sampai jam ke-6 kelompok kontrol positif cataflam sebesar 13,9%, 41,4%, 53,4%, 61%, 73,8% dan 92,4%, ekstrak etanol daun Leilem dosis 75 mg/kg BB sebesar 2,5%, 11,3%, 5,3%, 2,8%, 1,7% dan 1,7%, dosis 150 mg/kg BB sebesar 12,2%, 36,3%, 39,5%, 40,3%, 44,8% dan 65,3%, dan dosis 300 mg/kg BB sebesar 44,9%, 50,3%, 50,6%, 51,1%, 63,6% dan 68,7%. Ekstrak etanol daun Leilem memiliki aktivitas sebagai antiinflamasi.