Pengetahuan, Sikap, Kesadaran dan Harapan Pegawai Terhadap Eksistensi Komite Etik dan Hukum di RSUD Dr.Zainoel Abidin Banda Aceh

Tujuan utama pelayanan rumah sakit adalah memberikan pelayanan yang bermutu, professional, dan diterima masyarakat. Salah satu upaya mencapai pelayanan kesehatan bermutu dan professional rumah sakit adalah dengan memenuhi kaidah – kaidah yang tercantum dalam Kode Etik Rumah Sakit. Komite etik dan hukum Rumah Sakit (KEHRS) dapat menjadi sarana efektif dalam mengusahakan saling pengertian antara berbagai pihak yang terlibat seperti dokter, perawat, tenaga kesehatan lainnya, pasien, keluarga pasien dan masyarakat tentang berbagai masalah etika, hukum, dan kedokteran di rumah sakit. Keberhasilan sistem pelayanan kesehatan bergantung pada tenaga kesehatan yang dibekali dengan pengetahuan yang baik, sikap positif, dan kesadaran yang penuh terhadap eksistensi KEHRS. Sehingga diperlukan penelitian yang dapat menjadi masukan terhadap perbaikan kinerja KEHRS di masa depan. Masalah prioritas yang akan diselesaikan adalah perbaikan sistem pelayanan KEHRS dengan menjaring informasi dari pegawai yang terpilih dan bersedia menjadi responden. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang tingkat pengetahuan, sikap, kesadaran serta harapan pegawai RSUD dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh terhadap eksistensi KEHRS. Penelitian ini dilakukan selama 4 bulan, mulai dari bulan Mei sampai Oktober 2021 di RSUDZA dimulai dari persiapan proposal sampai seminar hasil penelitian. Penelitian ini melibatkan seluruh pegawai RSUDZA yang dipilih secara proporsional untuk masing-masing profesi dan jenis pekerjaan dengan 280 orang partisipan. Sebanyak 273 orang (97.5%) memiliki pengetahuan sangat baik/baik terkait KEHRS. Sikap yang sangat positif/positif terhadap kinerja KEHRS ditunjukkan oleh sebanyak 245 orang responden (87.5%). Sebanyak 118 responden memiliki kesadaran tinggi terhadap keberadaan KEHRS (42.1%), sedangkan pendapat responden tentang pentingnya eksistensi KEHRS didapatkan 263 responden menyatakan sangat penting/penting (93.9%). Dari hasil uji statistik Chi square didapatkan ada hubungan bermakna antara pengetahuan dengan eksistensi KEHRS dengan nilai p=0.000, sikap dengan eksistensi KEH dengan nilai p=0.000, namun tidak terdapat hubungan antara kesadaran dengan eksistensi KEH dengan nilai p=0.352. Kesimpulan pada penelitian ini didapatkan bahwa pegawai RSUDZA memiliki pengetahuan yang sangat baik, sikap yang sangat positif, namun kurang menyadari eksistensi KEHRS pada RSUDZA. Harapan yang disampaikan oleh responden terkonsentrasi pada sosialisasi kegiatan KEHRS, peningkatan kinerja, peningkatan peran aktif dalam pelayanan di rumah sakit serta dapat bekerja sesuai dengan standar prosedur operasional.