
Efektivitas Terapi Non-Farmakologis Terhadap Nyeri Tindakan Invasif Pada Neonatus Di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin
Author(s) -
Sri Rahayuningsih,
Rosni,
Ramlah,
Nurul Fajri
Publication year - 2021
Publication title -
journal of medical science
Language(s) - Uncategorized
Resource type - Journals
ISSN - 2721-7884
DOI - 10.55572/jms.v2i1.40
Subject(s) - medicine , gynecology
Prosedur tindakan invasif merupakan salah satu prosedur yang sering dilakukan di rumah sakit khususnya di ruang NICU dan menimbulkan nyeri pada neonatus. Beberapa manajemen nyeri non-farmakologi untuk menurunkan nyeri adalah dengan pemberian pacifier, ASI, dan bedung. Namun metode tersebut masih perlu diukur keefektifannya dalam manajemen menurunkan nyeri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi efektivitas terapi non-farmakologis terhadap nyeri tindakan invasif pada neonatus di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda (RSUDZA) Aceh. Penelitian ini menggunakan desain randomized control trial (RCT). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh neonatus risiko tinggi yang tidak mendapatkan obat sedasi di ruang NICU level IIA dan IIB RSUDZA. Jumlah sampel sebanyak 19 orang dan menggunakan teknik randomisasi alokasi yang terdiri dari empat kelompok yaitu kelompok kontrol, kelompok intervensi 1 (pemberian pacifier), kelompok intervensi 2 (pemberian pacifier dan bedung), dan kelompok intervensi 3 (pemberian ASI dan bedung). Skala nyeri pada sampel dinilai menggunakan intrumen neonatal infant pain scale (NIPS). Analisis statistik menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, uji anova dan uji Post Hoc Bonferroni. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa data normal, homogen dan diperoleh p valu e0,364 yang berarti tidak ada perbedaan tingkat nyeri antar semua kelompok penelitian. Namun secara klinis, kelompok intervensi pemberian pacifier dan bedung memiliki skala nyeri terendah (2,25) dan memiliki perbedaan rerata 2,6 poin dengan kelompok kontrol. Diharapkan seluruh perawat di NICU dapat melakukan pengkajian nyeri pada neonatus terutama saat tindakan invasif agar dapat memberikan manajemen nyeri yang tepat.