
Urgensi Lokalitas dalam Penelitian Keagamaan
Author(s) -
Haqqul Yaqin
Publication year - 2021
Publication title -
humanistika
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2548-4400
pISSN - 2460-5417
DOI - 10.55210/humanistika.v7i1.481
Subject(s) - humanities , sociology , philosophy
Abstrak
Dalam praktiknya, agama merupakan fenomena yang terkait dengan banyak dimensi, termasuk dimensi sosial. Secara esensial, agama lebihmerupakan sesuatu yang beraspek sosial daripada sesuatu yang murniindividual. Karenanya dapat dikatakan bahwa ada kaitan yang takterhindarkan antara agama sebagai salah satu fenomena sosial denganbanyak aspek kehidupan masyarakat. Agama juga dapat dikatakan tidak dapat lepas dari pengaruh-pengaruh konteks masyarakat di mana agama tersebut berkembang. Pengaruh-pengaruh tersebut lalu dapat terbawa dalam tradisi dan tidak jarang ditemukan bahwa isi interpretasi ajaranagama sudah mengandung tendensi kepentingan politik tertentu. Pernyataan bahwa agama merupakan satu fenomena memberikangambaran bahwa keberadaan agama tidak lepas dari pengaruh realitas di sekelilingnya. Seringkali praktik-praktik kehidupan pada satu masyarakat dikembangkan dari doktrin ajaran agama dan kemudian disesuaikan dengan lingkungan budaya. Pertemuan antara doktrin agama dan realitas budaya terlihat sangat jelas dalam praktik ritual agama. Fenomena ini kemudian memunculkan varian praktik agama yang diidentikkan dengan sifat lokalitas suatu komunitas. Dari perspektif ini urgensi lokalitas harus juga diperhitungkan sebagai salah satu instrumen dalam membangun rencana penelitian yang kohesif dan kongruen.
Abstract
In practice, religion is a phenomenon associated with many dimensions, including social dimensions. Essentially, religion is something with any social aspect rather than something pure individual. Hence it can be said that there is an inevitable connection between religion as a social phenomenon and many aspects of people's life. Religion can also be said to be inseparable from the influences of the community context in which religion develops. These influences can then be carried over the tradition and it is not uncommon to find the content of the interpretation of the teachings religion already contains certain political interests. The statement that religion is a giving phenomenon illustrated the existence of religion cannot be separated from the influence of the reality around it. Often the practices of life in one society are developed from religious doctrines and then adapted to the cultural environment. The encounter between religious doctrine and cultural reality is clearly seen in the practice of religious rituals. This phenomenon then raises a variant of religious practice that is identified with the nature of the locality of a community. From this perspective, the urgency of locality must also be taken into account as an instrument in building a cohesive and congruent research plan.