
HUBUNGAN STATUS GIZI ANAK DENGAN MOTORIK KASAR PADA TUMBUH KEMBANG ANAK BATITA DI PUSKESMAS SEI SELINCAH PALEMBANG
Author(s) -
Marchatus Soleha,
Rizki Sunita Putri
Publication year - 2020
Publication title -
jurnal kesehatan abdurrahman
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2746-3737
pISSN - 2089-9599
DOI - 10.55045/jkab.v9i2.109
Subject(s) - toddler , christian ministry , malnutrition , medicine , environmental health , psychology , political science , developmental psychology , pathology , law
Based on basic health research, ministry of health in 2018 shows 17,7% of babies are still malnourished. It consists of bad nutrition of 196% and lacks nutrition by 13,8% (Riskesdas, 2018). The number of malnutrition cases in 2017 went down more than in 2016. In 2014 the number of malnutrished cases in south Sumatra as many as 276, down to 162 in 2015 then it went up to 248 in 2016 and down again to 224. Whereas toddler nutritional status of Palembang was reported in 2017 for poor nutrition 0,02%, undernourished 96,77% good nutrition 96,77%, more nutrition 1,22% (Palembang, 2018). The purpose of this research is to find out relations of status of nutrition with crude motor on the development of toddlers At Sei Selincah Scienc Palembang In 2019. The research of study its uses methods of descretive analytic with plan of cross sectional. This samples are used 254 childrens to search relations of status of nutrition with crude motor on the development of toddlers at Sei Selincah Scienc Palembang In 2019. Being taken in the simple random sampling. The researched show it is not relations of status of nutrition with crude motor on the development of toddlers at Sei Selincah Scienc Palembang In 2019 (P Value = 0,815). it is not relations of status of nutrition with crude motor on the development of toddlers at Sei Selincah Scienc Palembang In 2019.
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), Kementerian Kesehatan 2018 menunjukkan 17,7% bayi masih mengalami masalah gizi. Angka tersebut terdiri atas gizi buruk sebesar 19,6% dan yang menderita gizi kurang sebesar 13,8% (Riskesdas, 2018). Jumlah kasus gizi buruk pada tahun 2017 mengalami penurunan dibanding tahun 2016. Pada tahun 2014 jumlah kasus gizi buruk di Sumatera Selatan sebanyak 276 orang, turun menjadi 162 orang pada tahun 2015 lalu naik menjadi 248 orang pada tahun 2016, dan turun kembali menjadi 224 orang. Sedangkan status gizi batita di Kota Palembang dilaporkan pada tahun 2017 gizi buruk 0,02%, gizi kurang 96,77%, gizi baik 96,77, gizi lebih 1,22% (Kota Palembang, 2018). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan status gizi dengan motorik kasar pada tumbuh kembang anak batita di Puskesmas Sei Selincah Kota Palembang tahun 2019. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Dengan pengambilan sampel sebanyak 254 anak, penelitian ini dilakukan untuk mencari hubungan status gizi dengan motorik kasar pada tumbuh kembang anak batita di Puskesmas Sei Selincah kota Palembang tahun 2019. Penelitian dilakukan secara simple random sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak ada hubungan status gizi dengan motorik kasar pada tumbuh kembang anak batita di Puskesmas Sei Selincah Kota Palembang tahun 2019 (P value = 0,815). Tidak ada hubungan status gizi dengan motorik kasar pada tumbuh kembang anak batita di Puskesmas Sei Selincah Kota Palembang tahun 2019.