
PERANG SIPIL NIGERIA DAN DAMPAKNYA TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK-ANAK
Author(s) -
Fitra Aulia
Publication year - 2019
Publication title -
jurnal papatung
Language(s) - English
Resource type - Journals
ISSN - 2715-0186
DOI - 10.54783/japp.v2i1.97
Subject(s) - humanities , art , political science
Konflik Sipil Nigeria yang dikenal sebagai Perang Saudara Nigeria atau Perang Biafra, dimulai pada tanggal 6 Juli 1967 dan berakhir pada tanggal 15 Januari 1970. Hal ini disebabkan oleh upaya pemisahan diri dari provinsi tenggara Nigeria di bawah kepemimpinan Letkol. Kolonel Ojukwu. Penyebab lain dari perang tersebut termasuk kudeta 15 Januari 1966, kebijakan stabilisasi yang salah perhitungan oleh Mayor Jenderal Ironsi, kudeta balasan 29 Juli 1966, munculnya Jenderal Gowon sebagai pemimpin militer dan penolakan Letkol Ojukwu untuk akui dia sebagai Kepala Negara Nigeria. Beberapa dampak konflik sipil terhadap perempuan dan anak-anak adalah sebagai berikut: Mereka menderita kelaparan, kematian dan penyakit. Untuk melindungi wanita dan anak-anak selama dan setelah perang, makalah ini memiliki beberapa rekomendasi. Pertama, harus ada kebijakan yang efektif yang dapat diterapkan oleh partisipasi internasional dari disiplin dan lembaga kemanusiaan khususnya dalam melindungi perempuan dan anak-anak di kamp dan tempat perlindungan yang harus dianggap lingkungan yang aman. Kedua, memberikan dukungan psiko-sosial untuk anak-anak dan perempuan yang terlantar dan terlantar dalam konflik sipil apa pun. Makalah ini menyimpulkan dengan menegaskan bahwa perang itu hebat dan menyedot sumber daya. Itu mengikis martabat manusia, menghancurkan dan menghancurkan umat manusia dan harta benda senilai jutaan naira. Orang Nigeria harus menghindari kesalahan masa lalu dan merangkul perdamaian.