
Lumbung dalam Perspektif Budaya Sumatra: Menginterpretasi Koleksi Museum Nasional
Author(s) -
Mawaddatul Khusna Rizqika,
Fajar Ichsan Hadianto
Publication year - 2021
Publication title -
prajnaparamita
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2807-1298
pISSN - 2355-5750
DOI - 10.54519/prj.v9i1.10
Subject(s) - humanities , art
Manusia dan lingkungan hidupnya merupakan dua entitas yang tidak dapat dipisahkan. Dalam mempertahankan eksistensinya, manusia dengan segala kemampuan daya pikirnya melakukan adaptasi dalam menghadapi kondisi alambsekitar. Salah satu upaya ini terlihat pada budaya materi hasil kreasi manusia berupa lumbung. Tujuan dari kajian ini adalah mengungkapkan makna dari keberadaan lumbung yang dalam perspektif budaya tidak hanya berhenti pada hal biologis dan fisiologis semata terkait pangan, tetapi juga melibatkan serangkaian proses. Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan berbasis pada koleksi miniatur lumbung milik Museum Nasional. Lumbung-lumbung tersebut berasal dari wilayah daratan Sumatra sebagai representasi masyarakat agraris dengan kondisi lingkungan yang khas. Lumbung dalam kacamata arsitektur vernakular memiliki benang merah kuat antara manusia, lingkungan hidupnya, dan ketersediaan sumber daya alam. Lumbung memperlihatkan kesadaran manusia terhadap hari-hari mendatang dan masa depan.
Human and their environment are two inseparable entities. In maintaining their existence, human uses their ability of thinking to adapt in any environment. One of human efforts to adapt is the invention of the material culture known as lumbung. This research aims to reveal the meaning of lumbung existence from the cultural perspective which not only discusses about biological and physiological aspects related to food suplies but also involvement of series on cultural process. This research uses qualitative method which based on Museum Nasional lumbung collection. The lumbung collections are from Sumatra that represent the agrarian society with unique environment. Furthermore, lumbung in the view of vernacular architecture has strong relationship between humans with their environment as well as the availability of natural resources. It can be said that lumbung is the evidence about human awareness of the up coming days.