
Seni Rupa dan “Fundamentalisme” Agama
Author(s) -
Wicaksono Adi
Publication year - 2022
Publication title -
dekonstruksi
Language(s) - Turkish
Resource type - Journals
eISSN - 2797-233X
pISSN - 2774-6828
DOI - 10.54154/dekonstruksi.v6i01.89
Subject(s) - humanities , art
Seni sejatinya memiliki peluang untuk mengurangi kadar otokratisme segala bentuk fundamentatisme dengan menciptakan ruang-ruang pertemuan dari berbagai entitas yang telah mengalami eksklusi dan konfrontasi tanpa akhir. Ia dapat menciptakan ruang-ruang pertemuan baru untuk memicu permainan bentuk sebagai pengalaman bersama yang tak terduga. Pada derajat tertentu seni modern telah mengganti seni religius tradisional dengan spiritualitas individual yang sekuler. Seni modern juga memiliki tendensi kritikal terhadap bentuk-bentuk dehumanisasi kultur kapitalisme-industrial maupun totalisme politik. Tapi, setelah artikulasi kritikal itu mulai tumpul, seni modern kemudian mengalihkan sasaran “agresi” kepada dirinya sendiri sebagai kritik lanjutan terhadap “modernitas” itu sendiri.