
KATEKIS DAN RADIASI KOHESIF DI MEDAN POLITIK KERAGAMAN
Author(s) -
Anselmus D. Atasoge
Publication year - 2018
Publication title -
atma reksa/atma reksa
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2797-9830
pISSN - 2527-7421
DOI - 10.53949/ar.v3i1.61
Subject(s) - humanities , political science , sociology , philosophy
Sejumlah masalah besar, seperti dampak negatif globalisasi dan teknologi, internasionalisasi kejahatan, konflik sipil dan terorisme serta masalah sehari-hari yang berkaitan dengan kejahatan lokal, perilaku anti-sosial, dan intoleransi rasial sedang menghinggapi dunia dewasa ini. Homogenitas national identities, once thought so central to social cohesion, is, it is said, undermined in the 'post-national' era by the proliferation ofidentitas nasional yang menyumbang bagi kohesi sosial seakan diruntuhkan di era 'post-nasional' oleh proliferasi group and regional identities from below and by the development ofkelompok dan identitas daerah dari bawah dan oleh perkembangan supra-national political organization andof trans-national civil societyorganisasi politik supra-nasional dan masyarakat sipil trans-nasional from above (Beck 2000; OECD 1997; Touraine 2000).dari atas. Politik identitas seakan menggerogoti bangunan bhineka tunggal ika. Tahun politik 2018/2019 menjadi medan empuk pemunculan wajah sosial-politik semacam ini. Di titik ini, para katekis yang adalah bagian penting dari agen-agen pastoral masa kini ditantang untuk menghadirkan diri sebagai pribadi dan kelompok kohesif. Diskursus ini mencoba meletakkan dasar bagi penghadiran-penghadiran semacam itu.