
IMPLEMENTASI BAURAN PEMASARAN KERAJINAN MISSE AKSESORIS PETAI CINA DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN (STUDI KASUS DESA KARYA SAKTI )
Author(s) -
Muhammad Saleh
Publication year - 2022
Publication title -
jurnal iqtishaduna/jurnal iqtishâdunâ
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2775-1120
pISSN - 2527-3914
DOI - 10.53888/iqtishaduna.v4i2.479
Subject(s) - humanities , art
Pemasaran merupakan suatu proses sosial dan manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. Definisi ini berdasarkan pada konsep inti: kebutuhan, keinginan dan permintaan; produk nilai, biaya dan kepuasan; pertukaran, transaksi, dan hubungan; pasar dan pemasaran serta pemasar. Kerajinan misse aksesoris di desa Karya Sakti merupakan kerajian tangan yang cukup unik tetapi masih banyak masyarakat yang belum tahu sehingga kesan yang timbul, kurang diminati di masyarakat dan membuat faktor penghambat dalam pemasarannya. Berdasarkan permasalahan ini menarik bagi peneliti untuk mengetahui melakukan penelitian sehingga mendapatkan hasil yang bermanfaat bagi pemilik kerajian, masyarakat dan penulis khususnya..
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana bauran pemasaran kerajinan misse aksesoris di desa Karya Sakti dan Apakah faktor penghambat bauran pemasaran kerajinan misse aksesoris dalam meningkatkan penjualan. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif. Data penulis peroleh dengan melakukan penelitian langsung ke lapangan (field reseach)
Kesimpulan bauran pemasaran melalui menggerakan potensi masyarakat, PKK memanfaatkan pemuka masyarakat, misalnya tokoh agama, adat, pendidikan termasuk pemuka wanita dengan memperhatikan kepentingan-kepentingan dalam mencari nafkah dan mengurus keluarganya. Adapun yang menghambat dalam bauran pemasaran dan penjualan kerajianan misse petai cina: Kurangnya jiwa seni kreatif masyarakat awam, Masyarakat Desa Karya Sakti lebih mementingkan kebutuhan rumah tangga, faktor ekonomi, kurangnya pengetahuan tentang kesenian, bahan baku sudah susah untuk di cari, penjualan hanya lewat bazar