z-logo
open-access-imgOpen Access
Kajian Stok Ikan Pelagis Kecil Dengan Alat Tangkap Mini Purse Seine di Perairan Lempasing, Lampung
Author(s) -
Riena F Telussa
Publication year - 2016
Publication title -
jurnal ilmiah satya minabahari/jurnal ilmiah satya minabahari
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2829-1034
pISSN - 2502-4418
DOI - 10.53676/jism.v1i2.12
Subject(s) - physics
Sumberdaya ikan pelagis merupakan sumberdaya ikan yang hidupnya di permukaan laut ataupun di permukaan perairan dan umumnya terdiri atas ikan yang berukuran kecil seperti ikan kembung (Rastrelliger spp.), selar (Selaroides spp.) layang (Decapterus spp.) dan masih banyak lagi lainnya. Ikan pelagis kecil mempunyai nilai ekonomis tinggi dan sangat banyak orang yang mengkonsumsinya. Kondisi tersebut telah mendorong nelayan untuk menangkap ikan sebanyak mungkin bahkan sampai tingkat eksploitasi berlebihan sebelum didahului oleh nelayan atau perusahaan perikanan yang lainnya. Apabila dimanfaatkan sampai tingkat eksploitasi berlebihan, sumberdaya tersebut akan terganggu kelestariannya dan akhirnya dapat mengakibatkan kepunahan. Oleh karena itu setiap wilayah yang dimanfaatkan untuk usaha penangkapan ikan perlu diketahui jumlah potensinya yang ada di perairan tersebut agar sumberdaya ikan tetap lestari maka perlu dilakukan pengkajian besarnya stok sumberdaya ikan tersebut. Pengkajian stok sumberdaya perikanan bertujuan untuk memanfaatkan sumberdaya perairan secara optimal, yang berarti pula sebagai upaya peningkatan tingkat pemanfaatan dalam jangka panjang yang memberikan hasil tangkapan yang maksimal dalam bentuk bobot.Analisis data hasil tangkapan dan upaya penangkapan meliputi catch per unit effort(CPUE), potensi lestari (MSY) dan fopt. Tingkat pemanfaatan sumberdayanya dapat dihitung menggunakan analisis metode surplus produksi dengan penerapan metode Schaefer. Nilai CPUE terbesar terjadi pada tahun 2008 sebesar 9,23 ton per unit namun hasil tangkapan tertinggi terjadi pada tahun 2011 sebesar 2.355,31 ton, sedangkan upaya penangkapan tertinggi terjadi pada tahun 2011 sebesar 457 unit. Nilai CPUE terkecil terjadi pada tahun 2005 sebesar 4,01 ton per unit, demikian pula hasil tangkapan terkecil terjadi pada tahun 2005 sebesar 657,75 ton dan upaya penangkapan terkecil terjadi pada tahun 2006 sebesar 145 unit.Penerapan metode surplus produksi, didapatkan nilai effort optimum dengan turunan pertama dari persamaan hubungan antara CPUE dan upaya penangkapan. Nilai Effortoptimum didapatkan sebesar 756,02 unit per tahun. Nilai MSY yang didapatkan selama kurun waktu 2005-2011 sebesar 3.187,25 ton per tahun. Sedangkan Tingkat Pemanfaatan ikan pelagis kecil di perairan Lempasing tertinggi terjadi pada tahun 2011 sebesar 73,90% dan terendah terjadi pada tahun 2005 sebesar 20,64% , dengan nilai rata-rata pertahunnya sebesar 49,42%. Dari nilai tingkat pemanfaatan rata-rata 49,42% dan nilai MSY 3187,25 ton per tahun yang didapatkan selama tahun 2005-2011 mengindikasikan bahwa pemanfaatan ikan pelagis kecil setiap tahunnya meningkat akan tetapi belum melebihi nilai MSY, namun apabila dikaitkan dengan jumlah tangkapan yang diperbolehkan (JTB) yaitu 80% dari nilai MSY (2.549,80 ton per tahun) dan hampir mendekati nilai MSY, dengan nilai effort optimum 756,02 unit per tahun, menunjukan bahwa pengupayaan ikan pelagis kecil di perairan Laut Lempasing belum melebihi fopt.Dengan menggunakan metode Schaefer diperoleh hubungan antara upaya penangkapan dan hasil tangkapan per satuan upaya penangkapan dengan persamaan regresi, nilai intersep (a) = 8,431, slop (b) = -0,005 dan R2 = 0,099.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here