
MEMBANGUN KERJASAMA DIKALANGAN GENERASI MUDA BUDDHIS UNTUK MEWUJUDKAN KOSENRUFU
Author(s) -
admin jurnal
Publication year - 2021
Publication title -
jurnal agama buddha dan ilmu pengetahuan
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2745-6323
pISSN - 2406-7601
DOI - 10.53565/abip.v3i2.249
Subject(s) - humanities , physics , philosophy
Artikel ini bertujuan untuk mengetahui strategi yang diterapkan oleh generasi muda Buddhis di Jawa Tengah sentra satu dalam hubungannya dengan pencapaian kosenrufu, mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi kerjasama dan menganalisis dampak kerjasama di kalangan generasi muda Buddhis. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriftif kualitatif. Adapun lokasi penelitian adalah Jawa Tengah Sentra Satu yang meliputi Kabupaten Sukoharjo, Boyolali, Wonogiri dan kota Surakarta. Guna mendapatkan data dalam penelitian ini, digunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi yang dilakukan untuk menerapkan kerjasama dikalangan generasi muda Buddhis di Jawa Tengah Sentra satu diantaranya: (1) membentuk tim kerja, (2) membuat jadwal kegiatan, (3) menggilir lokasi kegiatan dan, (4) memberikan tanggung jawab kepada masing-masing anggota. Faktor yang mempengaruhi kerjasama dikalangan generasi muda Buddhis dibedakan menjadi 2 (dua) hal, yakni faktor pendukung dan faktor penghambat. Adapun faktor pendukung yang mempengaruhi kerjasama adalah sebagai berikut: (1) keinginan untuk belajar yang dimiliki oleh generasi muda Buddhis dan (2) semangat membangun susunan. Adapun faktor penghambat yang mempengaruhi kerjasama dikalangan generasi muda Buddhis ada beberapa yakni: (1) adanya perbedaan latar belakang budaya, (2) adanya perbedaan prinsip dalam berorganisasi, (3) keterbatasan waktu dan, (4) jarak tempuh. Adapun dampak adanya kerjasama dikalangan generasi muda Buddhis terhadap ketercapaian kosenrufu adalah: (1) generasi muda Buddhis semakin aktif mengikuti kegiatan, (2) tidak adanya geng atau kelompok dominasi dalam organisasi kepemudaan dan, (3) semua anggota generasi muda memiliki kesempatan untuk belajar banyak hal.