
Al-Qur'an, Jalan Ilmu Pengetahuan Dan Perubahan Sosial
Author(s) -
Piet Hizbullah Khaidir
Publication year - 2019
Publication title -
jurnal al-i'jaz
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2722-1652
pISSN - 2721-1347
DOI - 10.53563/ai.v1i2.25
Subject(s) - humanities , sociology , philosophy
Menurut teori perubahan sosial (al-taghyir al-ijtima’iy) dan peradaban (al-hadlarah wa al-tsaqafah), misalnya seperti dilansir oleh Ibn Khaldun dalam Kitab Muqaddimahnya, dinyatakan bahwa tonggak peradaban yang darinya lahir perubahan sosial itu ditopang oleh unsur luhur kemanusiaan, yaitu: ilmu pengetahuan (budaya baca-tulis), karya peradaban dan upaya bertahan hidup. Semakin tinggi tradisi baca-tulis dimiliki oleh suatu masyarakat, semakin memungkinkannya mereka melakukan perubahan sesuai kemajuan zaman yang dibutuhkan. QS. Al-‘Alaq: 1-5 memberi kita pengertian bahwa pilar peradaban Islam dibentuk oleh tiga gerakan: baca-tulis, spiritual dan amal shaleh. Tiga gerakan tersebut menunjukkan bahwa suatu komunitas perlu memancangkan tiga tradisi gerakan tersebut dalam pikiran dan aktifitasnya untuk menjadi semacam strategi perubahan sosial bila hendak mencapai suatu peradaban seperti dicanangkan al-Qur’an. Tiga tradisi gerakan yang disebutkan dalam QS. Al-‘Alaq: 1-5 di atas menjadi lebih menarik dan penting bila dikaitkan dengan pembacaan ayat-ayat lainnya, misalnya QS. Al-Ra’du: 11 dan Al-Anfal: 53; Al-Rahman: 33; Al-Mujadilah: 11; serta Al-Fatihah dan Al-Muzammil. Tulisan ini, dengan metode pembacaan terhadap ayat-ayat tersebut, dengan menggunakan pendekatan munasabat ayat dan teori perubahan sosial, hendak mengkaji dan mendalami apa dan bagaimana perubahan sosial menurut al-Qur’an; serta apa dan bagaimana strategi perubahan sosial dan tujuan akhir (ghayah) dari konsep perubahan sosial dalam al-Qur’an. Kemudian, aktor perubahan sosial seperti apa dan bagaimana yang dicanangkan Al-Qur’an dalam melakukan perubahan sosial