
Perang Melawan Bahaya Hoaks COVID-19 di Dunia
Author(s) -
Ridwan Balatif
Publication year - 2021
Publication title -
jimki: jurnal ilmiah mahasiswa kedokteran indonesia/jurnal ilmiah mahasiswa kedokteran indonesia
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2721-1924
pISSN - 2302-6391
DOI - 10.53366/jimki.v9i2.330
Subject(s) - covid-19 , physics , humanities , philosophy , medicine , infectious disease (medical specialty) , disease , pathology
Virus severe acute respiratory syndrome coronavirus-2 (SARS-CoV-2) merupakan penyebab dari pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19). Hingga tanggal 28 Februari 2021 sekitar 113 juta orang terkonfirmasi COVID-19 secara global. Salah satu hal yang menyebabkan terhambatnya penanganan COVID-19 baik secara global maupun yang ada di Indonesia adalah akibat banyaknya beredar hoaks seputar COVID-19. Tujuan artikel ini ditulis untuk meningkatkan pemahaman seputar hoaks COVID-19 yang beredar dan semangat edukasi melawan hoaks terkait COVID-19. Hoaks yang beredar di berbagai sosial media sekitar 89% diantaranya berupa rumor, 7,8% berupa teori konspirasi dan sisanya berupa stigma. Hoaks yang beredar ini bisa membahayakan orang lain seperti informasi alkohol dapat membunuh virus korona didalam tubuh. Akibat adanya informasi ini mengakibatkan sebanyak 44 warga Iran meninggal dunia akibat keracunan alkohol yang dipercayai dapat membunuh virus korona. Selain itu, adanya hoaks seperti “COVID-19 tidak ada” dapat mengakibatkan masyarakat abai terhadap protokol kesehatan yang berdampak pada terhambatnya penanganan COVID-19. Hoaks yang beredar di berbagai platform sosial media memberikan dampak yang besar dalam penanganan pandemi COVID-19. Diharapkan adanya kerjasama yang baik antara pemerintah dan masyarakat agar pandemi COVID-19 ini dapat segera diselesaikan.