z-logo
open-access-imgOpen Access
POTENSI SENYAWA DERIVAT 2-AMINOIMIDAZOLE SEBAGAI AGEN AJUVAN TERHADAP INFEKSI MULTIDRUG-RESISTANT ACINETOBACTER BAUMANNII MELALUI SIFAT ANTIBIOFILM DAN RESENSITISASI ANTIBIOTIK
Author(s) -
Grady Krisandi,
Aditya Parawangsa
Publication year - 2021
Publication title -
jimki: jurnal ilmiah mahasiswa kedokteran indonesia/jurnal ilmiah mahasiswa kedokteran indonesia
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2721-1924
pISSN - 2302-6391
DOI - 10.53366/jimki.v8i3.229
Subject(s) - acinetobacter baumannii , microbiology and biotechnology , traditional medicine , physics , gynecology , medicine , biology , bacteria , genetics , pseudomonas aeruginosa
Pendahuluan: Resistensi antibiotik pada infeksi yang terjadi di rumah sakit atau hospital-acquired infection (HAI) merupakan masalah besar yang dialami pelayanan kesehatan. Hal tersebut diperparah dengan tren resistensi antibiotik yang lebih banyak pada bakteri gram negatif. Acinetobacter baumannii adalah salah satu bakteri gram negatif yang menyebabkan HAI dan memiliki resistensi berbagai antibiotik atau multidrug-resistant (MDR). Oleh karena itu, kebutuhan akan senyawa yang dapat meresensitisasi antibiotik pada A. baumannii sangat dibutuhkan. Salah satu zat yang berpotensi adalah 2-aminoimidazole (2-AI) yang terdapat pada spons laut Leucetta dan Clathrina di perairan Indonesia. Metode: Artikel ini disusun menggunakan metode literature review, menggunakan 23 sumber yang berasal dari jurnal hasil literature searching dari search engine (Google dan Google Scholar) dan pusat data daring (PubMed dan SCOPUS). Pembahasan: 2-AI memiliki berbagai senyawa turunan yang diikuti oleh farmakofor. 2-Aminoimidazole triazole (2-AIT) adalah salah satu turunan potensial dengan sifat antibiofilm untuk meresensitisasi Acinetobacter baumanii. Optimasi gugus ekor 2-AIT dilakukan dengan beberapa metode seperti reaksi kimia organik sederhana dan cross-coupling Suzuki-Miyaura. Senyawa tersebut bekerja sebagai antibiofilm dengan mengikat protein bfmR, yang berperan langsung dalam pembentukan biofilm. Toksisitas senyawa ini pada uji hemolisis dan C. elegans relatif rendah. Simpulan: 2-AI memiliki sifat antibiofilm sehingga dapat membuat difusi obat ke dalam A. baumannii menjadi lebih efektif dan sensitive. Keamanan 2-AI juga telah dibuktikan secara in vitro dan in vivo. Kedua hal tersebut menyimpulkan bahwa 2-AI yang berasal dari berbagai spons laut perairan Indonesia berpotensi untuk meresensitisasi antibiotik pada multidrug-resistant Acinetobacter baumannii.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here