Open Access
Manajemen Tatalaksana Neuritis Optik Demielinasi
Author(s) -
Okta Della Susmitha,
Muhammad Yusran
Publication year - 2020
Publication title -
jimki: jurnal ilmiah mahasiswa kedokteran indonesia/jurnal ilmiah mahasiswa kedokteran indonesia
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2721-1924
pISSN - 2302-6391
DOI - 10.53366/jimki.v8i2.121
Subject(s) - medicine , optic neuritis , gynecology , physics , dermatology , multiple sclerosis , immunology
Pendahulan: Neuritis Optik (ON) didefinisikan sebagai inflamasi pada saraf optik, yang sebagian besar idiopatik. Namun dapat dikaitkan dengan penyebab lain seperti lesi demielinasi, gangguan autoimun, infeksi dan inflamasi. Dari semua ini, multiple sclerosis (MS) adalah penyebab paling umum dari demielinasi ON.
Tujuan: Untuk mengetahui diagnosis dan tatalaksana neuritis optik demielinasi.
Metode: Artikel ini dibuat dengan metode literature review, melibatkan 29 pustaka baik buku dan jurnal nasional atau internasional.
Hasil: ON terjadi karena proses inflamasi yang mengarah pada aktivasi sel-T yang dapat melewati sawar darah otak dan menyebabkan reaksi hipersensitivitas terhadap struktur saraf. Mekanisme pastinya belum diketahui. Diagnosis klinis ON terdiri dari tiga gejala klasik yaitu kehilangan penglihatan, nyeri periokular dan dischromatopsia. Hal ini membutuhkan pemeriksaan oftalmik, neurologis dan sistemik yang cermat untuk membedakan antara ON spesifik dan tidak. Diagnosis banding diperlukan untuk membuat rencana tatalaksana yang tepat.
Pembahasan: Menurut Optic Neuritis Treatment Trial (ONTT), pengobatan pertama adalah metilprednisolon intravena dengan pemulihan yang lebih cepat dan lebih sedikit kemungkinan kasus relaps dan konversi ke MS. Namun prednisolon oral saja dikontraindikasikan karena peningkatan risiko relaps. Controlled High-Risk Subjects Avonex® Multiple Sclerosis Prevention Study (CHAMPS) dan Early Treatment of MS study (ETOMS) dan telah melaporkan bahwa pengobatan dengan interferon β-1a, dengan hasil pengurangan risiko karakteristik MS dari MRI. Sensitivitas kontras, penglihatan warna dan bidang visual adalah parameter yang sebagian besar tetap terganggu bahkan setelah pemulihan ketajaman visual yang baik.
Simpulan: Tatalaksana pada neuritis optik demielinasi dominan diberikan steroid dan interferon β-1a.
Kata kunci: demielinasi, multipel skeloris, neuritis optik, tatalaksana