
Terapi Imunologi Pada Melanoma
Author(s) -
Muhamad Addin Syakir,
Dwi Indria Anggraini
Publication year - 2020
Publication title -
jimki: jurnal ilmiah mahasiswa kedokteran indonesia/jurnal ilmiah mahasiswa kedokteran indonesia
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2721-1924
pISSN - 2302-6391
DOI - 10.53366/jimki.v8i2.118
Subject(s) - medicine , nivolumab , ipilimumab , pembrolizumab , oncology , immunotherapy , cancer
Pendahulan: Imunoterapi untuk kanker digunakan berdasarkan prinsip penyakitnya bahwa sistem kekebalan tubuh mampu menghasilkan respons imun terhadap sel-sel tumor. Saat ini tatalaksana yang tersedia untuk pasien melanoma selektif berdasarkan tingkat respons dari penyakitnya.
Tujuan: Untuk mengetahui tatalaksana melanoma yang menggunakan imunologi.
Metode: Artikel ini disusun menggunakan metode literature review, menggunakan 32 sumber berasal dari jurnal dan buku.
Hasil: Interferon-α telah disetujui untuk pengobatan ajuvan stadium III melanoma dengan peningkatan survival rate. Diperlukan pendekatan baru dan lebih inovatif dengan peningkatan efek terapi. Prognosis pasien dengan melanoma metastasis di dunia telah berubah secara dramatis sejak adanya imun checkpoint inhibitor.
Pembahasan: Ipilimumab, yang menargetkan protein cytotoxic T lymphocyte-associated protein 4 (CTLA-4) adalah agen pertama yang ada. Selanjutnya nivolumab dan pembrolizumab yang berikatan dengan protein programmed death protein 1 (PD-1) telah terbukti lebih efektif dan lebih rendah angka toksisitasnya daripada ipilimumab. Kombinasi nivolumab atau pembrolizumab dengan ipilimumab telah menghasilkan peningkatan tingkat respons dan hasil survival rate pasien. Tinjauan pustaka ini akan mengeksplorasi data uji klinis penting yang telah menyebabkan penggunaan agen imunoterapi ini di dunia dan beberapa hasil uji klinis yang saat ini dilaporkan untuk terapi kombinasi baru.
Simpulan: Saat ini terapi imunologi untuk tatalaksana melanoma dapat di terapkan.
Kata kunci: Imunoterapi, kemoterapi, melanoma, tatalaksana