z-logo
open-access-imgOpen Access
Tatalaksana Oral Non-Antimikroba Pada Pasien Akne Vulgaris
Author(s) -
Ayu Wulandari,
Dwi Indria Anggraini
Publication year - 2020
Publication title -
jimki: jurnal ilmiah mahasiswa kedokteran indonesia/jurnal ilmiah mahasiswa kedokteran indonesia
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2721-1924
pISSN - 2302-6391
DOI - 10.53366/jimki.v8i2.117
Subject(s) - medicine , gynecology , traditional medicine
Pendahulan: Akne vulgaris (jerawat) merupakan kondisi kulit non-infeksi yang sangat umum terjadi dan sering datang dalam praktik dermatologis. Karena akne seringkali munculnya kronis dan dapat bertahan selama bertahun-tahun, terapi jangka panjang yang aman dan efektif sangat diperlukan. Mengingat semakin seringnya bakteri resisten antibiotik dan beratnya konsekuensi jika terjadi resisten, maka diperlukan dermatologis untuk memaksimalkan penggunaan terapi non-antimikroba ketika merawat pasien dengan jerawat. Tujuan: Untuk mengetahui obat oral non-antibiotik apa saja yang dapat untuk menjadi terapi akne vulgaris Metode: Artikel disusun menggunakan metode literature review, melibatkan 32 literatur bersumber dari buku dan jurnal. Hasil: Munculnya dan potensi transfer resistensi antibiotik dalam mikroorganisme kulit menjadi perhatian saat ini dalam pengobatan terutama dalam konteks dermatologi di mana pengobatan jangka panjang dengan antibiotik. Hebatnya, terapi non-antibiotik dalam bentuk isotretinoin - retinoid non-antimikroba efektif dalam mengurangi atau memberantas anaerob Propionibacterium acnes yang secara kausal terlibat dalam patogenesis kompleks Akne vulgaris. Pembahasan: Dalam ulasan literatur ini kami menyajikan data mengenai efek dari penggunaan yang tepat terapi non-antimikroba untuk jerawat. Ada berbagai pilihan pengobatan topikal dan oral yang dapat digunakan secara bertahap sesuai dengan tingkat keparahan dan respons terapeutik pasien. Perawatan non-antimikroba bisa sangat baik dalam mengendalikan jerawat, terutama ketika digunakan sebagai terapi pemeliharaan. Sementara antibiotik memiliki peran dalam pengobatan jerawat, mereka tidak boleh digunakan sebagai monoterapi, dan penggunaan antibiotik yang lama tidak dianjurkan. Simpulan: Beberapa obat yang mekanismenya hormonal dapat menjadi obat oral non-antimikroba pada tatalaksana akne vulgaris.   Kata kunci: Akne, Antibiotik, Isotretinoin, Spironolakton, Subantimikrobial

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here