
Efektivitas Ekstrak Rimpang Pacing (Costus speciosus), Daun Srikaya (Annona squamosa L.) dan Ekstrak Kombinasinya Terhadap Penurunan Jumlah Folikel Tersier dan Folikel De Graff Pada Mencit Betina (Mus musculus)
Author(s) -
Purity Sabila Ajiningrum,
Susie Amilah,
Prafikka Galuh Widyaningtyas
Publication year - 2020
Publication title -
journal pharmasci (journal of pharmacy and science)/journal pharmasci (journal of pharmacy and science)
Language(s) - Spanish
Resource type - Journals
eISSN - 2549-3558
pISSN - 2527-6328
DOI - 10.53342/pharmasci.v5i1.164
Subject(s) - traditional medicine , physics , medicine
Salah satu cara menanggulangi pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali adalah dengan penggunaan kontrasepsi melalui program Keluarga Berencana (KB). Kontrasepsi yang beredar kebanyakan merupakan kontrasepsi sintetis yang memiliki risiko terhadap kesehatan pemakainya. Alternatif lain yang dapat digunakan sebagai kontrasepsi dengan efek samping tidak berbahaya yaitu memanfaatkan tanaman obat yang mengandung senyawa antifertilitas. Beberapa tanaman yang mengandung senyawa antifertilitas yaitu srikaya (Annona squamosa L.) dan pacing (Costus speciosus (Koen.). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak rimpang pacing dan daun srikaya terhadap jumlah folikel tersier dan folikel de graff pada mencit betina. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental menggunakan Metode analisis uji F (anova) satu arah dengan percobaan rancangan acak lengkap (RAL). Penurunan jumlah folikel tersier terbaik adalah pada pemberian ekstrak daun srikaya pada dosis 250 mg/kg BB. Pada folikel de graff, perlakuan terbaik adalah pada pemberian ekstrak daun srikaya dosis 250 mg/kg BB dan pemberian ekstrak kombinasi ekstrak rimpang pacing dan daun srikaya yaitu pada pemberian dosis 125:125 mg/kg BB. Penurunan jumlah folikel tersier dan folikel de graff juga dapat disebabkan karena adanya kandungan bahan aktif yang ada didalam rimpang pacing dan daun srikaya. Penurunan jumlah folikel pada tiap-tiap perlakuan juga dipengaruhi banyaknya dosis yang diberikan sehingga semakin banyak jumlah dosis yang diberikan, maka semakin sedikit jumlah folikel yang terbentuk.