Open Access
Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Penderita Asma Bronkhial di Instalasi Rawat Inap RSUD Kabupaten Bintan Tahun 2019
Author(s) -
Meita Witri Artaty
Publication year - 2021
Publication title -
enhancement a journal of health science
Language(s) - Uncategorized
Resource type - Journals
ISSN - 2721-6640
DOI - 10.52999/sabb.v2i1.129
Subject(s) - medicine , humanities , gynecology , art
Menurut data RSUD Kabupaten Bintan, asma merupakan penyakit 10 terbesar dan berada pada peringkat ke-tiga. Dari sepuluh orang penderita asma bronkial diadapatkan enam orang penderita asma bronkhial cenderung memiliki masalah gangguan kecemasan dikarenakan takut sesak kambuh sehingga menimbulkan kematian sehingga dapat tidur hanya dua jam, dua orang penderita asma bronkhial mengatakan bahwa mereka takut dan khawatir yang berlebihan yang sering mereka alami dikarenakan oleh sesak yang sering kambuh dan takut akan mengakibatkan kematian dan hanya dapat tidur satu jam, tiga orang mengatakan bahwa karena nyeri yang dirasakan pada saat serangan asma sehingga dapat tidur hanya satu jam, sedangkan satu orang mengatakan tidak mengetahui penyebabnya dan dapat tidur hanya dua jam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat kecemasan dengan kualitas tidur penderita asma bronkhial di Instalasi Rawat Inap RSUD Kabupaten Bintan Tahun 2019 pada 02 Februari 2020 sampai dengan 02 Maret 2020. Rancangan penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dengan metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari pasien asma bronkial di Instalasi Rawat Inap berjumlah 70 orang dan data dianalisa menggunakan uji chi-square. Hasil diketahui bahwa ada perbedaan proporsi kualitas tidur responden yang mengalami tingkat kecemasan ringan dengan yang mengalami tingkat kecemasan sedang, menunjukkan ada hubungan tingkat kecemasan dengan kualitas tidur penderita asma bronchial di Instalasi Rawat Inap RSUD Kabupaten Bintan Tahun 2019. Bagai pelayanan keperawatan penelitian ini tidak hanya berfokus bagi pelayanan farmakologis, melainkan dapat mengembangkan lingkungan yang nyaman.