z-logo
open-access-imgOpen Access
PENGARUH TERAPI NEBULIZER TERHADAP FREKUENSI NAPAS PADA PASIEN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK)
Author(s) -
Ratna Sari Dewi,
Sarmaida Siregar,
Mukhtar Effendi Harahap,
Christine Handayani Siburian
Publication year - 2022
Publication title -
jurnal ilmiah keperawatan imelda
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2597-7172
pISSN - 2442-8108
DOI - 10.52943/jikeperawatan.v8i1.682
Subject(s) - medicine , gynecology , nebulizer , physics , anesthesia
Perubahan fisiologis akibat inflamasi pada pasien PPOK secara signifikan menurunkan tingkat karbon dioksida yang rendah didalam darah yang menimbulkan sesak dengan frekuensi napas meningkat, sehingga pentingnya terapi yang cepat mengencerkan sekret, melancarkan jalan napas, dan melemahkan saluran pernapasan seperti terapi nebulizer. Penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi pengaruh terapi nebulizer terhadap frekuensi napas pada pasien PPOK. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen pre dan post test one sample test. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 49 responden dengan menghitung frekuensi napas melalui metode inspeksi. Uji yang digunakan wilcoxon signed rank test. Hasil dari penelitian ini menunjukan adanya pengaruh sebelum dan sesudah terapi nebulizer tehadap frekuensi napas pada pasien PPOK dengan nilai ƥ value = 0,000. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa tindakan terapi nebulizer sangat berpengaruh terhadap penurunan frekuensi napas pada pasien PPOK. Disarankan agar perawat melakukan terapi nebulizer dengan frekuensi dan durasi waktu yang tepat untuk efek keberhasilan penurunan frekuensi pernapasan. 

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here