z-logo
open-access-imgOpen Access
Pengunaan Bilik Swab Pencegah Risiko Penularan Penyakit Infeksius di RS TNI AD Palangka Raya
Author(s) -
Ervi Audina Munthe,
Silvani Permatasari,
Agnes Immanuela Toemon,
Lia Sasmithae
Publication year - 2020
Publication title -
pengabdian kampus/pengabdian kampus: jurnal informasi kegiatan pengabdian pada masyarakat
Language(s) - Uncategorized
Resource type - Journals
eISSN - 2776-091X
pISSN - 2252-8628
DOI - 10.52850/jpmupr.v7i2.1967
Subject(s) - humanities , physics , art
WHO merekomendasikan pengambilan spesimen untuk diagnosis COVID-19 pada dua lokasi, yaitu dari saluran napas atas (swab nasofaring atau orofaring) atau saluran napas bawah [sputum, bronchoalveolar lavage, atau aspirat endotrakeal]. Tenaga medis harus memperhatikan keselamatan kerja dengan menggunakan APD (alat pelindung diri) yang tepat karena adanya kontak langsung dengan pasien terduga COVID-19 ketika mengambil sampel yang berisiko tinggi terinfeksi. Kasus COVID-19 di Indonesia meningkat setiap hari dan harga APD melambung tinggi dan terjadi kelangkaan. Mencermati kejadian tersebut maka sebagai wujud implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, dosen UPR mengambil peran aktif dalam pengabdian masyarakat melalui program dosen pendukung SDM unggul untuk memberikan bilik swab dalam melindungi tenaga medis dari penyebaran infeksi secara langsung. Target dalam pelaksanaan pengabdian masyarakat ini adalah RS TNI-AD Palangka Raya. Metode yang digunakan adalah metode serah-terima alat dan demonstrasi pemakaian sebagai solusi kepada mitra yaitu RS TNI-AD Palangka Raya. Kesimpulan dari program pengabdian ini dengan adanya pemanfaatan bilik swab di RS dapat meminimalisir paparan penyebaran infeksi secara langsung ke tenaga medis serta sebagai alternatif  saat krisis kelangkaan APD level 3

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here