
EFEKTIVITAS KONJAK UMBI PORANG (Amorphophallus oncophyllus) SEBAGAI PANGAN FUNGSIONAL PENURUN KOLESTEROL PADA LANSIA
Author(s) -
Devanus Devanus Lahardo,
Ida Ayu Preharsini Kusuma,
Ellyvina Setya Dini
Publication year - 2022
Publication title -
jurnal keperawatan ( samarinda)/jurnal keperawatan dirgahayu
Language(s) - Uncategorized
Resource type - Journals
eISSN - 2685-3086
pISSN - 2338-9451
DOI - 10.52841/jkd.v4i1.222
Subject(s) - medicine , gynecology
ABSTRAK
Penyakit yang terbanyak pada lansia adalah penyakit tidak menular seperti penyakit jantung, hiperkolesterol, kencing manis, stroke, rematik dan cedera. Tujuan penelitian ini mengetahui efektifitas umbi porang (Amorphophallus oncophillus) terhadap kadar kolesterol pada penderita kolesterolemia. Penelitian menggunakan desain penelitian murni (rancang acak sederhana) dengan the pretest and postest control grup design, pengambilan data dilakukan di awal dan di akhir sebelum dan sesudah penderita mengkonsumsi umbi porang (Amorphophallus oncophillus) dalam bentuk olahan mie Shirataki dalam waktu 2 (dua) minggu. Populasi dalam penelitian ini seluruh lansia yang ada di Posyandu Lansia Sri Untari 2 Desa Banjararum sejumlah 62 orang. Subyek penelitian 48 orang yang memenuhi kriteria inklusi teridiri dari 24 orang kelompok kontrol dan 24 orang kelompok perlakuan. Hasil penelitian dianalisis menggunakan Uji T berpasangan didapatkan pada kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan usia 60-65 tahun hari ke-1 dan hari ke-14 diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,385 sehingga menunjukkan tidak adanya perbedaan signifikan (sig > 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa perlakuan yang diberikan pada lansia berumur 60-65 tahun mampu menghasilkan kadar kolesterol yang sama dengan kelompok kontrol pada hari ke-14. Selanjutnya lansia usia 66-70 tahun hari ke-1 dan hari ke-14 diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,905 sehingga menunjukkan tidak adanya perbedaan signifikan (sig > 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa perlakuan yang diberikan pada lansia berumur 66-70 tahun mampu menghasilkan kadar kolesterol yang sama dengan kelompok kontrol pada hari ke-14. Saran bagi penderita hiperkolesterolmia diharapkan untuk menerapakan pola diit dalam pengaturan nutrisinya dengan pemanfaatan umbi porang dalam bentuk olahan mie sebagai bahan pangan fungsional