
Medali Belanda Dan Pengaruhnya Bagi Kehidupan Sosial Elit Jawa, Abad Xix-Xx: Studi Kasus Pemberian Medali Kepada Pakubuwana X
Author(s) -
Siska Nurazizah Lestari,
Sumarno Sumarno,
Bayu Surindra
Publication year - 2020
Publication title -
patra widya: seri penerbitan penelitian sejarah dan budaya/patra widya
Language(s) - Spanish
Resource type - Journals
eISSN - 2598-4209
pISSN - 1411-5239
DOI - 10.52829/pw.304
Subject(s) - humanities , political science , art
Penelitian ini mengkaji penganugrahan berupa bintang jasa oleh Raja Willem I-III dari Belanda kepada elit lokal yang dianggap berjasa kepada Kerajaan Belanda, khususnya Pakubuwana X. Pakubuwana X merupakan Raja Kasunanan Surakarta yang memerintah pada tahun 1893 hingga 1939. Ratu Wilhelmina memberikan bintang kehormatan Sri Maharaja pada tahun 1932 berupa Grootkruis in de Orde van de Nederlandse Leeuw.Adapun permasalahan pada penelitian ini yakni mengapa para elit di Hindia Belanda (salah satunya Pakubuwana X) mendapatkan medali penghargaan Belanda?, serta bagaimana pengaruh penganugrahan medali tersebut khususnya bagi kehidupan sosial Pakubuwana X sebagai elit Jawa? Ruang lingkup penelitian yaitu abad XIX-XX. Tahun 1870 merupakan periode awal diberlakukannya penganugerahan Medaille voor Burgerlijke Verdienste(Medali untuk Prestasi Warga Sipil). Adapun tahun 1930-an dipilih sebagai periode akhir, karena Ster voor Trouw en Verdiensten (Bintang untuk Prestasi Warga Sipil) digantikan oleh beberapa medali yang dikeluarkan oleh kerajaan Jawa, salah satunya di bawah kepemimpinan Pakubuwana X. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yakni pendekatan sejarah sosial budaya, dan menggunakan metode penelitian sejarah. Bintang tanda jasa tersebut hanya bisa didapatkan oleh golongan orang-orang Eropa saja. Oleh karena itu, pemberian penghargaan tersebut kepada orang-orang pribumi merupakan bentuk apresiasi terhadap masyarakat pribumi. Pengaruh penganugerahan tanda jasa tersebut yaitu kedekatan Pakubuwono X dengan Belanda menyebabkan perusahaan partikelir banyak membuka industri perkebunan sehingga terbuka lapangan kerja rakyat. Di sisi lain, pemberian tanda jasa tersebut membuat Pakubuwono tanduk kepada Belanda dan mempengaruhi beberapa kebijakan untuk rakyat.