Open Access
Manfaat Pijat Refleksi Untuk Mengurangi Depresi Pada Lansia
Author(s) -
Djadjang Afdoluddin,
Dwi Ratna Sari Handayani,
Iman Waluyo
Publication year - 2021
Publication title -
jurnal administrasi dan manajemen/jurnal administrasi and manajemen
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2623-1719
pISSN - 1693-6876
DOI - 10.52643/jam.v11i2.1892
Subject(s) - humanities , physics , psychology , gynecology , medicine , art
Pertumbuhan pada populasi lansia telah menyebabkan peningkatan penyakit terkait dengan usia, terutama depresi yang mempengaruhi kualitas hidup. Seiring bertambahnya usia pada lansia, depresi juga akan meningkat. Depresi adalah gangguan mental yang umum, ditandai oleh kesedihan, kehilangan minat atau kesenangan, perasaan bersalah atau rendah diri, gangguan tidur atau nafsu makan, perasaan lelah dan konsentrasi yang buruk. WHO memperkirakan bahwa tingkat prevalensi keseluruhan gangguan depresi di kalangan lansia umumnya bervariasi antara 10 dan 20%, tergantung pada budaya (WHO,2011)Pijat refleksi adalah metode medis komplementer dan alternatif dan merupakan aplikasi manipulasi berbasis tubuh yang sering digunakan (Wang, 2008). Pijat refleksi adalah metode terapi yang bertujuan untuk merangsang organ target dengan pesan elektrokimia yang disampaikan ke organ melalui neuron yang distimulasi melalui titik refleks di tangan dan kaki (Ernst, Lee, 2010). Penelitian yang dilakukan oleh Aydin, Aslan, Yalcin, 2016, pada wanita dengan OAB (Overactive Bladder Symptom) yang memiliki gejala depresi, ditemukan bahwa gejala depresi ringan dan tingkat sedang ditemukan menurun secara berarti setelah dilakukannya pijat refleksi, dan gejala depresi berat ditemukan tidak ada setelah dilakukannya pijat refleksi.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pijat refleksi pada kaki terhadap depresi pada lansia di Desa Puraseda, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.Penelitian ini menggunakan design quasi experimental design dengan rancangan pre dan post pada kelompok lansia ≥ 60 tahun. Pada penelitian ini lansia dilakukan wawancara dan observasi dengan GDS terlebih dahulu sebelum mendapat perlakuan. Langkah berikutnya adalah diberikan perlakuan pijat refleksi pada kaki. Setelah selesai intervensi kemudian dilakukan wawancara dan observasi dengan GDS yang kedua. Hasil rata-rata selisih GDS sebelum dan sesudah intervensi dibandingkan untuk melihat sejauh mana pengaruh pijat refleksi pada kaki terhadap depresi setelah dilakukannya pijat refleksi pada kaki.Kata Kunci : Refleksi, Depresi, Lansia