z-logo
open-access-imgOpen Access
RADIKALISME GERAKAN BERBASIS ETNIS: KASUS ORGANISASI PAPUA MERDEKA
Author(s) -
Anwar Ilmar
Publication year - 2017
Publication title -
the indonesian journal of public administration (ijpa)
Language(s) - English
Resource type - Journals
ISSN - 2460-0369
DOI - 10.52447/ijpa.v3i2.990
Subject(s) - humanities , baru , political science , philosophy , theology , islam
Abstrak: Artikel ini dilatarbelakangi oleh munculnya fenomena radikalisme dan gerakan sosial baru pasca runtuhnya Uni Sovyet. Sebelumnya, wacana gerakan sosial sangat didominasi oleh perspektif marxisme. Wacana kelas yang bersifat determinisme ekonomi sering kali menjadi rujukan untuk menjelaskan berbagai fenomena gerakan sosial yang menuntut persamaan, redistribusi, dan keadilan. Belakangan, tuntutan tersebut tidak hanya dimainkan oleh wacana kelas dan isu-isu ekonomi saja, melainkan juga isu-isu lainnya seperti kebudayaan, lingkungan, gender, etnis, dan lain sebagainya juga hadir sebagai isu-isu utama dalam gerakan sosial. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan fenomena radikalisme gerakan berbasis etnis dengan mengambil kasus Organisasi Papua Merdeka. Artikel ini menyimpulkan bahwa gerakan Organisasi Papua Merdeka merupakan wujud dari gerakan sosial baru yang mengusung identitas etnis sebagai lokus gerakannya. Organisasi Papua Merdeka juga merupakan gerakan radikal yang memiliki stated goals untuk mendirikan negara Papua merdeka dan melakukan perjuangan senjata untuk mewujudkan tuntutannya. Sehingga karakter gerakan sosial baru dan alternatif perjuangan yang dirumuskan oleh Laclau dan Mouffe melalui perjuangan demokratik tidak relevan untuk kasus Organisasi Papua Merdeka. Oleh karenanya, artikel ini merumuskan adanya gerakan sosial baru yang mengalami radikalisme gerakan sebagaimana yang terjadi pada Organisasi Papua Merdeka. Kata Kunci: Gerakan Sosial Baru, Radikalisme, Organisasi Papua Merdeka, Politik Identitas

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here