
STRATEGI PEMERINTAH INDONESIA DALAM PENYELESAIAN KASUS AMBALAT
Author(s) -
Rizky Kesuma
Publication year - 2019
Publication title -
global insight journal
Language(s) - English
Resource type - Journals
ISSN - 2541-318X
DOI - 10.52447/gij.v3i1.1615
Subject(s) - humanities , political science , art
Sengketa Perbatasan antara Indonesia dan Malaysia sering kali terjadi, terutama di kawasan perbatasan maritim. Sengketa Ambalat di laut Sulawesi merupakan salah satu contoh sengketa perbatasan maritim yang belum selesai hingga saat ini. Sengketa Ambalat mencuat sedikit banyak adalah pengaruh atas kemenangan Malaysia atas Sipadan dan Ligitan, dimana hakim Mahkamah Internasional memberikan kemenangan atas Sipadan dan Ligitan dengan alasan penguasaan efektif (effective occupancy) di wilayah tersebut. Kemenangan Malaysia atas Sipadan dan Ligitan, membuat Malaysia semakin berani mengklaim kawasan maritim lain di Indonesia,dengan peta unilateral 1979 yang dibuat oleh Malaysia, mereka kembali mengklaim kawasan lain di Indonesia, salah satunya yaitu Ambalat.Ambalat yang ditenggarai memiliki kandungan minyak dan gas bumi yang berlimpah merupakan salah satu tujuan Malaysia untuk menguasai Ambalat. Pemerintah Indonesia tentu tidak tinggal diam dan segera mengambil langkah-langkah untuk menyelesaiakan permasalahan ini,pemerintah Indonesia melakukan beberpa pendekatan seperti pendekatan secara hukum,politik,dan kedekatan wilayah untuk mengklaim Ambalat sebagai bagian dari wilayah Indonesia, dalam penelitian ini penulis menggunakan metodologi penelitian kualitatif dimana menurut Bodgan dan Taylor dalam Lexy J. Moleong merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data secara deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Dalam penelitian ini digunakan data-data kualitataif yang diambil dari buku-buku, maupun laporan dari kedutaan besar Indonesia serta didukung oleh beberapa data yang didapat seperti jurnal ilmiah dari lembaga penelitian Indonesia (LIPI) dan beberapa sumber dari internet untuk melengkapai penelitian ini. Kata kunci : Ambalat, Indonesia, Malaysia, Sengketa, Strategi. ABSTRACT Border dispute between Indonesia and Malaysia is often occurs, especially in the area of maritim border. Ambalat in Sulawesi Sea is one example of the maritime border dispute which has not been finished until now. Ambalat is sticking out a little more influence on Malaysian victory over Sipadan and Ligitan, which the International Court Jjustices gave victory to Malaysia over Sipadan and Ligitan with effective control reasons (effective occupancy) in the region. Malaysia won over Sipadan and Ligitan causing Malaysia gets more courage to claim another Indonesia's maritime area. They reclaimed areas in Indonesia with their unilateral map made by Malaysia in 1979 and one of the claimed area is Ambalat. Ambalat which is allegedly contains oil and gas abundance is one of Malaysia's goal to own Ambalat. Indonesian government would not remain silent and take immediate steps to solve this problem, Indonesian government made an approach such as legally approach, politically, and the proximity of the area to claim Ambalat as part of Indonesian territory. In this research, the authors is using a qualitative research methodology by Bodgan and Taylor in Lexy J. Moleong with a research procedure that produces descriptive data in the form of written words or spoken words of the people and behaviors that can be observed. This research is using qulitative data taken from the books, as well as reports from the Indonesian Embassies and supported by some datas that obtained from scientific journals such as from Research Institutes of Indonesia (LIPI) and some internet resources for completed the research. Keywords : Ambalat, Dispute, Indonesia, Malaysia, Strategic.