z-logo
open-access-imgOpen Access
Tradisi Ruwah Desa dan Implikasinya Terhadap Pengetahuan Tauhid Masyarakat Dusun Ngendut Kesamben Ngoro Jombang
Author(s) -
Nurul Indana,
Mohammad Makmun,
Siti Machmudah
Publication year - 2020
Publication title -
tafaqquh : jurnal penelitian dan kajian keislaman/tafaqquh
Language(s) - Uzbek
Resource type - Journals
eISSN - 2549-1873
pISSN - 2338-3186
DOI - 10.52431/tafaqquh.v7i2.222
Subject(s) - humanities , art
Tradisi adalah segala hal yang diwariskan dari masa lalu kemasa sekarang. Beberapa catatan sejarah menuliskan bagaimana tradisi yang saat ini dilestarikan oleh masyarakat adalah hasil dari percampuran kebudayaan dimasa lalu, budaya dari agama-agama besar yang mendominasi keyakinan masyarakat Jawa, Hindu-Budha. Salah satunya adalah tradisi ruwah. Dalam tradisi ruwah mengajarkan pentingnya kerja sama, gotong royong dan berbagi dengan sesama. Tradisi ruwah desa yang menjadi kebanggaan warga dusun Ngendut adalah tradisi sebagai rasa syukur dan persembahan kepada alam, tuhan terutama kepada danyang dusun yang telah memberi limpahan hasil bumi, kesehatan dan kemakmuran. Tradisi ruwah desa diawali dengan tahlil dan yasin malam hari sebelumnya, lalu esok harinya dibuka dengan kenduri yang dilaksanakan dimakam dusun, dilanjutkan dengan  pertunjukan wayang kulit sebagai inti dari tradisi ruwah desa yang dilakukan dipemakaman juga. Acara ruwah desa ditutup dengan pertunjukan wayang kulit dimalam harinya, yang dilaksankan didepan rumah kepala dusun atau dirumah warga lain sesuai dengan kesepakatan. Masyarakat dusun Ngendut sering kali disebut masyarakat abangan yang konotasinya mengarah kepada orang-orang dengan pengetahuan agama rendah dan sering kali melakukan kebiasaan bertentangan dengan agama. Diantara masyarakat yang memuja dan ngalap berkah dari danyang desa, muncul kelompok minoritas yang berusaha merubah praktik tradisi agar lebih islami. Meski dihadapkan dengan penentang dari kelompok mayoritas, orang-orang ini tetap pada pendirian dan berusaha melakukan langkah adaptif. Perjuangan kelompok minoritas ini mulai menujukkan hasil saat ini, meski dalam skala kecil.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here