
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU TAFSIR
Author(s) -
Syarif Idris
Publication year - 2019
Publication title -
tajdid
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2614-6630
pISSN - 2549-8983
DOI - 10.52266/tadjid.v3i2.294
Subject(s) - humanities , physics , art
Al-Qur’an merupakan mukjizat terbesar Islam yang abadi sekaligus menjadi sumber ilmu yang tidak pernah bertentangan dengan kemajuan ilmu pengetahuan manusia, namun semakin tampak validitas kemukjizatan. Allah swt menurunkannya kepada Nabi Muhammad saw, demi membebaskan manusia dari berbagai kegelapan hidup menuju cahaya Ilahi, dan membimbing mereka ke jalan yang lurus. Rasulullah saw menyampaikan kepada para sahabatnya sebagai penduduk asli Arab yang sudah tentu dapat memahami tabiat mereka. Para sahabat sangat bersemangat untuk mendapatkan pengajaran Al-Qur’an dari Rasulullah saw. Mereka ingin menghafal Al-Qur’an dan memahaminya. Selain itu Al-Qur’an telah menyatakan dirinya sebagai kitab petunjuk yang dapat menuntun manusia menuju ke jalan yang benar. Selain itu, ia juga berfungsi sebagai pemberi penjelasan terhadap segala sesuatu dan pembeda antara kebenaran dan kebatilan. Untuk mengungkap petunjuk dan penjelasan dari Al-Qur’an, telah dilakukan berbagai upaya oleh sejumlah pakar dan Ulama yang berkompeten untuk melakukan penafsiran terhadap Al-Qur’an, sejak masa awalnya hingga sekarang. Keindahan bahasa Al-Qur’an, kedalaman maknanya, serta keragaman temanya, membuat pesan yang terkandung tidak pernah berkurang, apa lagi habis, meskipun telah dikaji dari berbagai aspeknya. Keagungan dan keajaiban selalu muncul dengan perkembangan akal manusia dari masa ke masa. Kandungannya seakan tidak lekang disengat panas dan dan tidak lapuk diterpa hujan. Karena itu, upaya menghadirkan pesan-pesan Al-Qur’an merupakan proses yang tidak pernah berakhir selama manusia hadir di muka bumi. Dari sinilah muncul sejumlah karya tafsir dalam berbagai corak dan metodeloginya seperti, tafsir Ibnu Abbas, At-Thabari, Ibnu Kasir, Asy Syaukani dan lain-lain.