
Potensi Antibakteri Sediaan Sabun Cair Ekstrak Kulit Nanas (Ananas comosus L. Merr.) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923
Author(s) -
Ismi Rahmawati,
Riesky Maulida,
Siti Aisyah
Publication year - 2021
Publication title -
jurnal farmasi dan sains indonesia (jfsi)/jurnal farmasi dan sains indonesia
Language(s) - Uncategorized
Resource type - Journals
eISSN - 2686-3529
pISSN - 2621-9360
DOI - 10.52216/jfsi.vol4no2p1-11
Subject(s) - traditional medicine , physics , food science , biology , medicine
Ekstrak kulit buah nanas (Ananas comosus (L.) Merr.) mempunyai aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus yang menyebabkan infeksi pada kulit. Salah satu pencegahan infeksi dengan menggunakan sabun cuci tangan antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk melihat mutu fisik, stabilitas dan aktivitas antibakteri dari sediaan sabun cair ekstrak kuit nanas terhadap S. aureus ATCC 25923.
Ekstrak kulit buah nanas yang diperoleh dari maserasi dengan pelarut ethanol 70%, diformulasikan menjadi sabun cair cuci tangan. Formulasi sabun cair dibuat dengan masing-masing konsentrasi 3%, 6%, dan 9%. Sediaan sabun cair setiap formula di uji mutu fisik dengan parameter organoleptis, homogenitas, pH, berat jenis, viskositas, tinggi busa. Uji stabilitas dengan metode freeze thaw dengan parameter organoleptis, pH, dan viskositas. Hasil formulasi diuji aktivitas antibakteri terhadap S. aureus ATCC 25923 dengan metode difusi sumuran. Sediaan dilakukan uji panelis dengan beberapa responden. Analisis data mutu fisik, stabilitas dan aktivitas diuji statistik SPSS dengan taraf kepercayaan 95%.
Ekstrak kulit nanas mengandung senyawa kimia flavonoid, alkaloid, tanin, saponin dan fenol. Hasil uji mutu fisik ketiga formula sabun cair ekstrak kulit nanas memiliki kualitas mutu fisik yang sesuai SNI 2588:2017. Uji stabilitas dengan metode freeze thaw ketiga sediaan stabil sampai siklus ke lima (satu siklus 48 jam). Ketiga formula sediaan sabun cair memiliki aktivitas antibakteri terhadap S. aureus ATCC 25923. Formula dengan konsentrasi 9% tidak berbeda signifikan dengan kontrol positif dan memiliki diameter daya hambat yang paling tinggi sebesar 21,78±0,84mm. Sediaan dengan konsentrasi 9% paling disukai para panelis.