z-logo
open-access-imgOpen Access
PASTORAL KONSELING PSIKOLOGI ALKITABIAH BAGI PEREMPUAN YANG TELAH MELAKUKAN HUBUNGAN SEKS SEBELUM MENIKAH
Author(s) -
Junius Halawa
Publication year - 2018
Publication title -
missio ecclesiae /missio ecclesiae
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2721-8198
pISSN - 2086-5368
DOI - 10.52157/me.v7i2.91
Subject(s) - humanities , philosophy
Pertama, Pelayanan pastoral konseling merupakan pelayanan yang efektif untuk memahami dan menolong jemaat dalam setiap persoalan mereka. Secara khusus para hamba Tuhan harus memberikan pelayanan pastoral konseling bagi jemaat yang memiliki pergumulan khusus salah satunya bagi perempuan yang telah melakukan hubungan seks sebelum menikah, supaya jemaat dikuatkan, jiwanya diselamatkan dan mengalami pemulihan di dalam Tuhan. Dalam melakasankan pastoral konseling bagi perempuan yang telah melakukan hubungan seks sebelum menikah perlu menggunakan pendekatan psikologis Alkitabiah. Psikologi Alkitabiah dapat diterapkan para konselor Kristen untuk memudahkan memahami pikiran, perasaan dan keadaan yang sedang dialami konseli. Maka, psikologi berguna sebagai prinsip pendekatan supaya konseli dapat lebih terbuka, sehingga tujuan pastoral konseling itu sendiri dapat tercapai. Kedua, Perempuan merupakan ciptaan Tuhan yang mulia, berharga dan istimewa di hadapan Allah. Perempuan juga memiliki natur segambar dan serupa dengan Allah sehingga perempuan sehakikat dengan laki-laki. Tuhan menciptakan perempuan memiliki peranan sebagai penolong bagi suami, mengajarkan kebenaran kepada anak dan memberikan hidup untuk melayani Tuhan. Kemudian seks adalah merupakan ciptaan Tuhan yang baik bagi manusia. Tuhan punya tujuan menciptakan seks bagi manusia agar manusia memiliki keintiman, satu keastuan dan kenikmatan. Seks yang berkenan kepada Allah ialah hubungan seksual yang dilakukan oleh pasangan suami-istri yang sudah diberkati dalam pernikahan kudus. Seks menurut Alkitab memiliki dimensi prokreasi, dimensi relasi, dimensi rekreasi dan dimensi refleksi. Namun, fakta membuktikan bahwa seks seringkali dipahami secara salah oleh sebagian manusia. Kosekuensi logis dari pemahaman seks yang salah akan menimbulkan hubungan seksual yang terlarang misalnya hubungan seks sebelum menikah. Secara khusus perempuan melakukan hubungan seks sebelum menikah, memiliki beberapa faktor diantaranya pertumbuhan biologis, pacaran, pelecehan seksual, teknologi dan sebagainya. Perilaku hubungan seks sebelum menikah akan berdapak terhadap spritual, psikologi, fisik dan sosial. Ketiga, Kasus perempuan yang telah melakukan hubungan seks sebelum menikah adalah dosa yang sangat serius di hadapan Tuhan. Tuhan tidak menginzikan hubungan seksual di luar penikahan kudus. Dosa seks sebelum menikah mengakibatkan seseorang berstatus manusia berdosa di hadapan Allah. Perempuan yang telah melakukan hubungan seks sebelum menikah permasalahannya bisa diselesain dengan metode pastoral konseling yang tepat. Berdasarkan hasil temuan penelitian di lapangan mengenai faktor dan dampak hubungan seks sebelum memikan, maka cara untuk menyelesaikan kasus tersebut dengan menerapkan model pastoral konseling psikologi Alkitabiah bagi perempuan yang telah melakukan hubungan seks sebelum menikah  

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here