z-logo
open-access-imgOpen Access
KONSEP GEMBALA MENURUT YEHEZKIEL 34:1-16 SERTA IMPLIKASINYA BAGI GEMBALA JEMAAT
Author(s) -
Simon Petrus Siahaan
Publication year - 2015
Publication title -
missio ecclesiae /missio ecclesiae
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2721-8198
pISSN - 2086-5368
DOI - 10.52157/me.v4i2.53
Subject(s) - humanities , art
Kemajuan suatu gereja baik secara kwalitas maupun secara kwantitas tidak bisa dilepaskan dari sikap gembala atau pemimpinnya terhadap domba-domba-Nya atau jemaat-Nya. Seorang pemimpin mau tidak mau dituntut untuk hidup menjadi panutan bagi yang dipimpin (jemaat). Dan seorang pemimpin bukanlah seorang penguasa. Seringkali dapat dilihat bagaimana jikalau seorang pemimpin atau gembala itu sangat memperhatikan jemaatnya, memberi makanan rohani sesuai dengan Firman Tuhan, mengarahkan, melindungi, dan mengasihi jemaatnya, maka secara otomatis jemaatnya pun mengasihi pemimpinya. Akan tetapi jikalau seorang pemimpin atau gembala yang memiliki sifat yang kasar, tamak, kejam dan bengis serta tidak bertanggung jawab, maka dapat dibayangkan bagaimana reaksi dari jemaatnya atau orang yang dipimpin (“domba-dombanya”).

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here