z-logo
open-access-imgOpen Access
POLA PERKAWINAN ISLAM ALAWIYYIN DI KABUPATEN MAROS
Author(s) -
Abd. Asis
Publication year - 2017
Publication title -
gema kampus iisip yapis biak/gema kampus iisip yapis biak
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2715-1840
pISSN - 2085-3335
DOI - 10.52049/gemakampus.v12i2.46
Subject(s) - humanities , art , sociology
Pola perkawinan pada Islam fam Alawiyyin menjadi tradisi menjaga nasab atau keturunan di kalangan mereka, aturan perkawinan endogami terutama pada perempuan (syarifah) ini menjadi nilai tersendiri yang mengikat secara normatif sehingga perkawinan eksogami dianggap sebagai pelanggaran nilai atau tradisi . penelitian ini menggunakan metode deskriftif kualitatif dengan tipe fenomenologi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: wawancara mendalam (indepht interview), observasi non partisipan, dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh Islam fam alawiyyin yang ada di kabupaten Maros dengan teknik penentuan Informan menggunakan metode purposive sampling atau sampel bertujuan. Penelitian ini mencoba untuk menelusuri secara mendalam interpretasi pelaku perkawinan eksogami, pelaku perkawinan endogami, terhadap perkawinan sekufu’(setara) dan bagaimana eksistensi pola perkawinan sekufu pada Islam fam Alawiyyin di kabupaten Maros. Dalam penelitian ini Pelaku eksogami di kalangan perempuan Alawiyyin tetap menyesali keputusan untuk menikah keluar di kalangan mereka. Aturan ini adalah tradisi yang mengikat dan harus ditaati, akan tetapi pengetahuan dan pendidikan yang kurang akan nilai-nilai tersebut mengakibatkan mereka dengan mudah menyimpang dari aturan perkawinan sekufu’. Para pelaku perkawinan endogami bertahan dengan pola perkawinan sekufu’ oleh karena masih kuatnya sosialisasi dari orang-orang tua mereka selain itu rasa hormat dan patuh pada orang tua membuat mereka bertahan dengan tradisi perkawinan sekufu’. Mengenai eksistensi pola perkawinan rumpun Alawiyyin di kabupaten Maros masih bertahan dengan sistem endogami, tindakan pernikahan endogami menunjukan adanya pilihan dan proses pertimbangan yang dilakukan. Sehingga meskipun terdapat beberapa pelaku eksogami akan tetapi perkawinan endogami masih mendominasi.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here