
PEMBUATAN SEDIAAN PAREM DARI KENCUR (Kaemferia galanga L) BERAS (Oriza sativa) DAN SERAI (Cymbopogon citratus)SEBAGAI PENYEMBUHAN LUKA MEMAR, BENGKAK DAN KESELEO
Author(s) -
Linda Tamara,
Susi Andriani,
Yusi Helmiawati
Publication year - 2017
Publication title -
journal of holistic and health sciences (jurnal ilmu holistik dan kesehatan)
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2548-9089
pISSN - 2548-9070
DOI - 10.51873/jhhs.v1i1.6
Subject(s) - traditional medicine , food science , medicine , chemistry
Latar belakang: Secara turun termurun rimpang kencur (Kaemferia galanga L) dikenal sebagai obat untuk menghilangkan rasa sakit gangguan otot. Masyarakat menggunakan rimpang kencur (kaemferia galanga L) dengan campuran beras (Oryza sativa) dan serai (Cymbopogoncitratus) yang kemudian dijadikan dalam satu ramuan obat luar dengan nama beras kencur instan, rimpang kencur secara empiris memiliki khasiat sebagai relaksan otot, sedangkan serai dapat berkhasiat sebagai obat sakit kepala, batuk, nyeri lambung, diare, penghangat badan, penurun panas dan pengusir nyamuk.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menyediakan sediaan jadi ramuan tradisional yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk pencegahan dan peningkatan kesehatan.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dikembangkan dari pengalaman turun-temurun mengenai khasiat dari kencur, beras dan serai untuk penyembuhan luka bengkak, memar dan keseleo pada kulit. Dalam penelitian ini peneliti membuat sediaan dari kencur (Kaemferia galanga L), beras (Oriza sativa) dan serai (Cymbopogon citratus) dalam bentuk parem keping melalui proses pengeringan selama 1 hari dengan menggunakan pelarut air. Parem dibuat dengan memasukan 100 gram simplisia dan 200 gram beras (Oriza sativa), air sebanyak 25 ml, parem yang didapat yaitu 100 gram dan menghasilkan 10 bulatan dengan masing-masing berat 10 gram.
Hasil: Pengujian organoleptis sediaan dilakukan selama 3 minggu dengan hasil yang menunjukan bahwa tidak ada perubahan negatif yang terjadi dari bentuk, warna, bau, rasa maupun pertumbuhan jamur.
Simpulan: Dalam penelitian ini peneliti berhasil membuat sediaan dalam bentuk parem keping yang dapat bertahan selama 3 minggu.