
Pluralitas menurut Hans Kung dan Implikasinya di Indonesia
Author(s) -
Aeron Frior Sihombing
Publication year - 2021
Publication title -
te deum/te deum: jurnal teologi dan pengembangan pelayanan
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2746-7619
pISSN - 2252-3871
DOI - 10.51828/td.v6i2.54
Subject(s) - humanities , art
Pluralitas atau kemajemukan merupakan suatu keniscayaan di Indonesia, sehingga pluralitas harus dipertahankan. Oleh sebab itu, artikel ini berusaha untuk melihat bagaimana pluralitas menurut Hans Küng, di mana di dalamnya terkandung nilai-nilai universal yang berkaitan dengan Pancasila. Pluritasi dilihat bukan sebagai kompetisi yang harus saling mengasingkan, namun sebagai kekayaan bangsa Indonesia yang saling mengisi dan melengkapi. Meskipun demikian tentu saja harus tetap dicermati secara teliti pendekatan dan sifat ideologi partnership (ideologi pluralitas dalam agama) berusaha mencari titik temu dengan agama-agama lain, yaitu dengan pendekatan teosentrisme sebagaimana dikatakan oleh Hick yang diikuti oleh Knitter, sehingga semua agama menyembah Allah yang sama dan mereka akan sederajat. Ia akan menghilangkan finalitas kristosentris, karena dianggap sebagai ideologi tertutup, kompetisi dan bermusuhan.