z-logo
open-access-imgOpen Access
Mari Kawan, Kita Bersahabat
Author(s) -
Aseng Yulias Samongilailai
Publication year - 2021
Publication title -
te deum/te deum: jurnal teologi dan pengembangan pelayanan
Language(s) - Uncategorized
Resource type - Journals
eISSN - 2746-7619
pISSN - 2252-3871
DOI - 10.51828/td.v10i2.36
Subject(s) - humanities , art , philosophy
Amsal 17:17 merekam dengan baik tentang seorang sahabat yang sangat mengagumkan dan tulisan ini bertujuan untuk menemukan makna dibalik teks tersebut. Dalam kerangka itu tulisan ini juga memuat upaya reinterpretasi terhadap kata צרה yang oleh Lembaga Alkitab Indonesia  diterjemahkan sebagai “kesukaran”. Pendekatan yang digunakan dalam tulisan ini adalah historical background dan grammatical analysis. Melalui kedua pendekatan tersebut penulis menemukan makna dari figur seorang sahabat menurut Amsal 17:17 yakni sahabat adalah ia yang ikut terjun merasakan kemalangan atau situasi yang sangat sulit dari sahabatnya namun pada saat yang sama ia juga mengalami kesulitan dalam dirinya karena cintanya kepada sang sahabatnya, ia bergumul tentang bagaimana ia sendiri akan menempatkan dirinya (melahirkan dirinya) bak seorang saudara bagi sahabatnya. Temuan berikutnya, dari hasil penelusuran terhadap kata “kesukaran” yang berangkat dari kata צרה penulis mengusulkan agar sebaiknya diterjemahkan dengan kata “kemalangan” atau “kesengsaraan” atau tetap pada arti “kesukaran” namun dengan sense “kemalangan” atau “kesengsaraan”.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here