z-logo
open-access-imgOpen Access
Tindak Tutur Bahasa Indonesia Komunitas Prajurit TNI-AD Rindam XIV/ Hasanuddin Dilihat dari Fungsi Kalimat: Suatu Tinjauan Sosiopragmatik
Author(s) -
Tuti Wijayanti
Publication year - 2021
Publication title -
nuances of indonesian language
Language(s) - Uzbek
Resource type - Journals
ISSN - 2723-7087
DOI - 10.51817/nila.v1i1.24
Subject(s) - humanities , art , physics , computer science
Penelitian ini membahas tindak tutur Bahasa Indonesia komunitas prajurit TNI-AD Rindam XIV/Hasanuddin. Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan dan menginterpretasikan tindak tutur antara komunitas prajurit TNI-AD Rindam XIV/Hasanuddin dalam penggunaan Bahasa Indonesia dilihat dari fungsi kalimat secara umum tetapikenyataan di lapangan bahwa karakteristik berbahasa prajurit memiliki pola tertentu. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analisis dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah ujaran yang di dalamnya terdapat fungsi kalimat yang muncul dalam tindak tutur antara komunitas prajurit TNIAD Rindam XIV/Hasanuddin. Sumber data dalam penelitian ini adalah prajurit TNI-AD Rindam XIV/Hasanuddin yang diambil sejumlah 18 orang. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik perekaman. Analisis data penelitian dilakukan melalui model interaktif yang diperkenalkan oleh Miles dan Huberman. Teknik analisis data dilakukan secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwaKalimat deklaratif dalam tindak tutur antara komunitas prajurit TNI-AD Rindam XIV/Hasanuddin menuntut mitra tutur untuk memusatkan perhatian dari pembicara, pembicara juga mempunyai otoritas memberikan motivasi, dan nasihat karena kuatnya hierarki kepangkatan dan senioritas di dalam komunitas prajurit TNI tersebut seringkali ujaran tersebut sekaligus menuntut perlakuan, sehingga apa yang diucapkan sekaligus dibarengi dengan perbuatan. Hal ini menjadi sangat menarik, karena tidak semua komunitas sosial dapat melakukan hal tersebut. Kalimat interogatifterdapat indikasi yang sangat tidak baik berkaitan dengan disiplin dan loyalitas ketika kalimat interogatif ini tidak mampu menjembatani komunikasi yang baik.Kalimat imperatif menjadi hal yang tidak dapat ditawar dalam tuturan yang terbangun di komunitas prajurit TNI-AD karena tuturan yang berupa perintah menuntut prajurit untuk tunduk dan taat menjalankannya.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here