
TAFSIR ILMU TENTANG MENGELOLA WAKTU
Author(s) -
Mustofa Bisri
Publication year - 2020
Publication title -
al-hasanah
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2774-776X
pISSN - 2548-7442
DOI - 10.51729/5210
Subject(s) - humanities , physics , art
Dalam ajaran Islam, Allah memerintahkan hamba-Nya untu memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya, karena waktu merupakan hal yang sangat urgen sehingga memanfaatkan waktu merupakan amanat Allah kepada makhluk-Nya. Karena demikian urgenya peranan waktu, maka Allah berkali-kali bersumpah dengan menggunakan kata yang menunjukkan waktu-waktu tertentu. Al-Qur‟an juga menggunakan term yang menunjukkan waktu yang berbeda-beda. Didalam al-Qur‟an pengungkapan waktu terdapat dua bentuk, yaitu term yang menunjukkan durasi yang jelas batasanya seperti ghada>h, ‘ashr, bukrah, ashi>la, ‘asyiyya’, ‘isya’, layl, naha>r, yawm, syahr, ‘am, sanah.sedangkan term yang menunjukkan durasi yang tidak jelas batasanya seperti waqt, dahr, ajal, hin dan sa‟ah. Term yang menunjukkan durasi yang jelas batasanya berisi tentang waktu-waktu tertentu atau momentum kebajikan, waktu untuk beribadah dan juga menunjukkan perjalanan waktu atau perputaran matahari dan bulan dimana semua kejadian tersebut dapat dikatahui oleh manusia. Sedangkan term yang menunjukkan durasi yang tidak jelas batasanya berisi tentang keniscayaan, kebangkitan, penguasaan ruh dan maut, penentuan kematian, dan kebangkitan dan hari kiamat dimana hal tersebut tidak dapat diketahui oleh siapapun, seperti dahr digunakan untuk saat berkepanjangan yang dilalui alam raya dalam kehidupan dunia ini yaitu sejak diciptakan-Nya sampai punahnya alam, ajal menunjukkan waktu berakhirnya sesuatu seperti berakhirnya usia manusia, sa‟ah menunjukkan akhir masa kehidupan duniawi serta kepunahan alam dan lain-lain.