z-logo
open-access-imgOpen Access
IDENTIFIKASI SENYAWA ANTI MIKROBA EKSTRAK ETANOL BATANG BROTOWALI (Tinospra crispa (L.) TERHADAP Staphylococcus aureus, Bacillus substillis, DAN Candida albicans DENGAN METODE KLT BIOAUTOGRAFI
Author(s) -
Dharma Yanti,
Nunung Nurhayati
Publication year - 2022
Publication title -
jurnal ayurveda medistra
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2656-5609
pISSN - 2656-3142
DOI - 10.51690/medistra-jurnal123.v4i1.54
Subject(s) - physics , chemistry , food science , traditional medicine , medicine
Tanaman brotowali (Tinospra crispa (L.) secara empiris telah digunakan untuk penyakit seperti penurun panas, penghilang sakit, menurunkan kadar gula dan sebagai obat luar untuk luka dan gatal – gatal. Batang brotowali dilaporkan dipakai untuk mengobati penyakit infeksi karena mengandung senyawa flavonoid, saponin, tanin, glikosida. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perkiraan senyawa yang memiliki aktivitas anti mikroba dengan metode bioautografi, GCMS dan spektrofotometri infra merah. Ekstraksi dilakukan dengan pelarut etanol 96% dengan metode maserasi dan di partisi menggunakan n-heksan dan etil asetat. Aktivitas anti mikroba diuji pada ekstrak etanol 96 %, fraksi n-heksan dan fraksi etil asetat dilakukan menggunakan metode difusi kertas cakram terhadap mikroba Staphylococcus aureus, Bacillus substillis, dan Candida albicans. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa ekstrak etanol 96%, fraksi heksan dan fraksi air  tidak menunjukan aktivitas anti bakteri. Hasil KLT fraksi etil asetat menghasilkan 4 bercak dengan diameter daerah hambat terbesar terhadap mikroba sehingga pengujian fraksi n-heksan dilanjutkan dengan metode bioautografi. Uji bioautografi menunjukan  bahwa aktivitas anti mikroba terlihat pada hrf 42,8, kemudian ekstrak dianalisa dengan spektrofotometri infra merah dan GCMS.  Analisa dengan spektrofotometri infra merah menunjukan adanya gugus-gugus fungsional C=O, CH stretch, alkena(C=C), OH. Hasil analisa dengan GCMS dan prediksi identitas puncak-puncak yang diperoleh menggunakan database menunjukan bahwa puncak terbesar adalah octanoic acid, 4 hydroxy-3-methoxy vanillin, phenol, 2,4 bis(1,1-dimethyl ethyl, 2 pentadecanon, n-hexadecanoic palmitic acid. Menurut pustaka senyawa 4 hydroxy-3 methoxy vanillin dan palmitic acid dilaporkan memiliki aktivitas antimikroba.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here