z-logo
open-access-imgOpen Access
Caesar's Coin dan Hubungan Gereja-Negara dalam Orde Baru
Author(s) -
Benyamin Fleming Intan
Publication year - 2022
Publication title -
verbum christi
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2745-6668
pISSN - 2355-6374
DOI - 10.51688/vc8.2.2021.art5
Subject(s) - humanities , political science , art , theology , philosophy
Meskipun hampir seperempat abad Indonesia memasuki Orde Reformasi, otoritarianisme tetap perlu diwaspadai. Corak dan laku otoritarianisme di belahan dunia manapun lazim menumpahkan darah daripada membangun perdamaian. Penelitian ini bertujuan untuk menyingkapkan sikap tegas penolakan Yesus terhadap otoritarianisme dalam pemerintahan. Sejak kemerdekaan Indonesia, otoritarianisme terjadi pada masa Orde Baru. Selama 32 tahun, pemerintahan ini menekan perkembangan demokrasi yang juga berdampak pada ranah ekonomi, pendidikan, kesehatan, hingga keagamaan. Dalam penelitian ini, penulis menemukan kewaspadaan dan ketakutan yang berlebihan terhadap kehadiran model pemerintahan theocracy ala Zealot melalui isu Islamic state dan Islamic society telah menimbulkan loyalitas mutlak dan keberpihakan tanpa reserve dari Gereja terhadap Pemerintah. Penulis berargumen bahwa gereja, sebagai lembaga rohani, telah “dipolitikkan”, selain gereja telah kehilangan fungsi kritis dan korektifnya.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here