
Kritik Terhadap Pandangan Joel B. Green Mengenai Monism
Author(s) -
Pieter Kurnia,
Benyamin Fleming Intan
Publication year - 2022
Publication title -
verbum christi
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2745-6668
pISSN - 2355-6374
DOI - 10.51688/vc8.1.2021.art6
Subject(s) - monism , humanities , philosophy , physics , theology
Green mengklaim monism jauh lebih konsisten dibandingkan pemisahan tubuh dan jiwa atau dikenal dengan dualistis. Green mengatakan manusia adalah manusia utuh dan tidak memiliki aspek metafisik. Segala aspek “metafisik” seperti keinginan, kehendak dan setiap keputusan terjadi karena dua hal. Pertama, adanya reaksi kimia di dalam otak atau akibat dari konsep neuroscience dan kedua, aspek relasi manusia. Green berusaha membuktikan hal tersebut dengan menggunakan teks-teks Alkitab dan pendekatan studi kata. Namun pandangan ini bermasalah karena menyebabkan identitas manusia hilang ketika mengalami kematian dan menjadi pribadi yang baru ketika dibangkitkan. Oleh sebab itu, artikel ini akan mengevaluasi klaim-klaim Green mengenai monism. Adapun evaluasi ini akan dikaji dan dibahas berdasarkan sudut pandang Reformed.