z-logo
open-access-imgOpen Access
Metode Penetapan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (Analisis Penggunaan Qawaid Fiqhiyyah sebagai Dalil Mandiri dalam Fatwa)
Author(s) -
Moh Mundzir
Publication year - 2021
Publication title -
the indonesian journal of islamic law and civil law
Language(s) - Uncategorized
Resource type - Journals
ISSN - 2809-3402
DOI - 10.51675/jaksya.v2i1.161
Subject(s) - political science , humanities , philosophy
Abstrak:  Penggunaan   qawa‘> id  fiqhiyyah  sebagai   dalil  untuk  menyelesaikan  persoalan- persoalan hukum yang muncul di tengah-tengah masyarakat, sebagaimana dilakukan oleh MUI, tidak dilakukan oleh lembaga-lembaga serupa yang ada pada organisasi sosial- keagamaan di Indonesia seperti NU dan Muhammadiyah. Akibatnya apabila persoalan tersebut tidak ditemukan di dalam pendapat para ulama dalam kitab-kitab fikih, keputusan yang diambil oleh MUI berbeda dengan keputusan oleh LBM NU dan Majelis Tarjih Muhammadiyah  yang  sering  memberikan  status  mauqu>f  (ditangguhkan)  terhadap  persoalan yang dihadapi. Oleh karena itu, penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan: bagaiamana  qawa>‘id  fiqhiyyah  digunakan  di  dalam  penetapan  fatwa-fatwa  MUI?  mengapa MUI  menggunakan  qawa‘> id  fiqhiyyah  sebagai  dalil  dalam  fatwa-fatwanya?.  Sumber  data penelitian ini adalah fatwa MUI tahun 1975-2018, sementara pendekatannya adalah content analysis dan yuridis hukum Islam. Penelitian ini menemukan bahwa penggunaan qawa’id fiqhiyah sebagai dalil (‘adillah al-ahkam) dalam fatwa-fatwa MUI, diposisikan sama sebagaimana posisi al-Sunnah terhadap al-Qur’an yaitu sebagai ta’kid/mu’akkid, tabyin/mubayyin, dan taqriri/taqnin. Dalam kondisi demikian MUI menggunakan qawa’id fiqhiyyah. (prinsip-prinsip yang ada dalam kaidah-kaidah fikih) sebagai pertimbangan utama (dalil mandiri) untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here