Open Access
Naskah Kajian al-Aqsha
Author(s) -
L Sholehuddin
Publication year - 2021
Publication title -
an naba' /an naba
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2721-1843
pISSN - 2087-4642
DOI - 10.51614/annaba.v4i1.76
Subject(s) - humanities , physics , art , political science
Selama 15 abad al-Quds berada di bawah naungan Islam al-hanif yang damai, makmur dan sejahtera penuh berkah. Hari ini fakta menunjukkan sebaliknya, terjadi prahara badai kemanusiaan, penuh konflik, penindasan, pembantaian jutaan jiwa tak berdosa meninggal, pengusiran dan perampasan hak milik bangsa Palestina berlangsung hampir setiap hari tanpa henti akibat kekejaman dan kebiadaban entitas Zionis. Lalu di manakah letak keberkahan al-Quds? Bagaimana pula kezaliman itu terus terjadi di bumi para nabi? Guna merespons persoalan kemanusiaan ini, penulis mencoba menelusuri menggunakan study library Research untuk mengungkap fakta berdasar pendekatan surat al-Isra ayat satu yang dikorelasikan dengan ayat-ayat serupa dan data empiris sosiologis-antropoligis. Hasil kajian membuktikan bahwa kata barakah memiliki dua dimensi, yaitu: aspek anugerah Allah secara mutlak tanpa keterlibatan makhluk dan aspek anugerah Allah atas usaha yang dilakukan manusia secara optimal sebagai hukum sebab akibat (kausalitas). Kesimpulan kajian menunjukkan bahwa term barakah terbagi tiga aspek, yaitu: pertama, keamanan dari gangguan manusia jahat, bintang buas sebagaimana perjalanan isra Rasulullah dari Makkah ke Palestina. Kedua, kesuburan alam seperti aneka ragam buah-buahan, sayur mayur, binatang ternak tumbuh berkembang. Ketiga, kedamaian, yang diperoleh melalui usaha masyarakat muslim secara sungguh-sungguh sebagai ketentuan hukum kausalitas penyebab mendapatkan kedamaian. Faktor kerja keras dan kerja cerdas yang maksimal menjadi parameter anugerah Allah turun dalam mengatasi konflik dan memperjuangkan pembebasan al-Quds, sehingga keberkahan dalam arti kedamaian di bumi para syuhada itu dapat terwujud.