
Pengaruh Pelatihan Tematik Kakao (GAP Pemeliharaan/ Pemangkasan) (Theobroma cacao. L) terhadap Kinerja Peserta Pelatihan Petani Kakao di Balai Pelatihan Pertanian Lampung
Author(s) -
Adi Destriadi Sutisna,
Hasan Basri
Publication year - 2020
Publication title -
jurnal agrosainta
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2774-4922
pISSN - 2579-7417
DOI - 10.51589/ags.v4i2.2
Subject(s) - mathematics , physics , humanities , art
Pelatihan merupakan serangkaian aktivitas individu dalammeningkatkan keahlian dan pengetahuan secara sistematis sehinggamampu memiliki kinerja yang profesional. Proses belajar/pembelajaranadalah proses yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan anekaragam competencies (kemampuan), skills (ketrampilan), dan attitudes(sikap) yang ditandai dengan adanya interaksi individu denganlingkungan belajar yang sengaja diciptakan. Pelatihan pemangkasanadalah proses pembelajaran bagi petani peserta pelatihan dalam prosespemangkasan sesuai dengan GAP (Good Agricultural Practices) yangdinilai dari tingkat pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Tujuan dari penelitian ini adalah adalah untuk menganalisis pengaruh pelatihan teknis tematik kakao (GAP pemeliharaan/pemangkasan)terhadap kinerja peserta pelatihan petani kakao di Balai Pelatihan Pertanian Lampung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei yaitu mewawancarai secara langsung petani kakao peserta pelatihan di Balai Pelatihan Pertanian Lampung dengan mengajukandaftar pertanyaan (kuesioner) sebagai alat bantu pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan pemangkasan pada tanaman kakao berpengaruh terhadap kinerja petani peserta pelatihan di Balai Pelatihan Pertanian Lampung. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel pelatihan terhadap kinerja peserta pelatihan. Diketahui nilai F-hitung kinerja petani sebesar 14.43091 dengan probabilitas 0,0007 yang artinya variabel bebas pelatihan pemangkasantanaman kakao secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap kinerja petani peserta pelatihan. Diperoleh nilai koefisien yang didapat sebesar 0.3720 yang artinya setiap penambahan satu persen pelatihan maka akan meningkatkan kinerja petani sebesar 0,3720%, pada taraf kepercayaansebesar 90 %.