
THE METHOD DENIES THE SHUBHAH OF THE SUNNAH DENIERS
Author(s) -
Syamsul Arifin
Publication year - 2018
Publication title -
putih
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2622-223X
pISSN - 2598-7607
DOI - 10.51498/putih.v3i1.27
Subject(s) - humanities , philosophy , physics
Penelitian ini adalah kajian pustaka (library research) atas term shubhah dalam ilmu hadis yang dikaji dengan metode kualitatif, dan dianalisa dengan menggunakan teknik anaslis isi (content analysis) yaitu dengan membuat kesimpulan tentang term shubhah, faktorfaktor penyebab kemunculan, dan cara mengatasinya dengan kaidahkaidah yang disusun untuk mencegah dan mematahkan argumen para pengingkar sunnah, dari premis-premis mayor menjadi premispremis-minor secara objektif dan sistematis dengan mengidentifikasi karekteristik spesifikasinya dari pesan-pesan yang termuat dalam karya-karya ulama hadis terutama yang mengkaji term shubhah.
Hasil penelitian ini mengungkap bahwa shubhah sangat berdampak buruk sekali terhadap eksistensi dan otentisitas hadis dan sulit diketahui. Subhah merupakan pedoman bagi orang yang tidak mengetahui kebenaran. Atau Berpura-pura tidak mengetahui kebenaran dengan menggunakannya sebagai alat untuk memuluskan perkara yang tidak benar, termasuk menghilangkan eksistensi dan otentisitas hadis. Faktor-faktor yang melatar belakangi munculnya shubhah sekalipun banyak macamnya namun secara garis besar tidakterlepas dari 5 (lima) hal pokok yaitu; a) memusuhi Islam dan sunnah, b) Bid’ah dan kepentingan pribadi, c) Perbedaan budaya dan kondisi sosial, d) Taqlid buta, e) kebodohan.
Sedangkan metode yang digunakan untuk menghadapi shubhah ada dua langkah yang dapat diambil pertama langkah pencegahan yaitu; a) Mengokohkan hati dalam memasrahkan diri kepada Allah dan rasul-Nya, b) dan Tidak mendekati hal-hal yang berbau shubhah. Kedua langkah untuk menghancurkan shubhah yaitu; a) Melakukan penelitian secara menyeluruh, b) Memetakan sumber dan faktor-faktor penyebabnya, c) Mengkompromikan antar nass yang berkontradiksi secara tekstual, d) Mematahkan pernyataan dan argumen kelompok pembuat shubhah. e) Memotong sumber dan penyebab shubhah. Karena sifat shubhah ini sangat abstrak maka kajian terhadap shubhah ini perlu dikembangkan, agar hadis benarbenar terjaga eksistensi dan otentisitasnya.